Beredar Buku Paket Bahasa Indonesia Dengan Kata ''Jorok, kasar dan Umpatan''

Buku pegangan kurikulum 2013 untuk siswa SMP/MTs mata pelajaran (Mapel) Bahasa Indonesia dipersoalkan publik. Soalnya, buku untuk siswa kelas tujuh tersebut, tidak layak sebagai pelajaran. Ini karena memuat kata-kata tak pantas, kasar, jorok, penuh umpatan.
Beredar Buku Paket Bahasa Indonesia Dengan Kata ''Jorok''

Buku Bahasa Indonesia untuk murid kelas tujuh SMP dan MTsN ini dikeluhkan banyak pihak. Reaksi datang dari kalangan walimurid. Mereka mendesak Dinas Pendidikan segera menarik kembali peredaran buku yang memuat kata-kata jorok dan tidak sopan. ''Harus ditarik sevcepatnya,'' kata Ny Siti Aisyah (53), walimurid siswa MTs, Sabtu (20/9).

Hasil penelusuran dari buku Mapel Bahasa Indonesia terbitan Erlangga tersebut, kata-kata tan pantas terdapat pada halaman 8,10, 11 dan 27. Kalimat jorok dalam isi buku tertulis dalam sebuah dialog cerita antara seorang kiai dengan copet. Maaf, kata-kata 'busyet, bangsat, bajingan', keluar dari mulut kiai saat mengumpat seorang pencopet.

Ny Siti Aisyah (53), salah satu wali murid SMPN di Sukoharjo, tidak habis berfikir kata-kata jorok dalam buku Bahasa Indonesia bisa lolos dari seleksi Kementerian Pendidikan, hingga beredar ke siswa. Buku semacam ini jelas menyesatkan, tidak mendidik siswa sama sekali. Apalagi, buku ini masuk dalam muatan belajar mengajar.

''Sangat tidak sopan sekali, dan tidak patut untuk dijadikan modul siswa sekolah sekelas SMP,'' katanya.

Dia mengatakan, pihak sekolah juga sangat tidak teliti untuk merekomendasi buku pelajaran siswa. Jika sekolah selektif dalam memilih buku pelajaran kejadian, seperti ini tidak akan pernah terjadi. Lebih takutnya lagi, isi kata-kata jorok dalam buku bisa mempengaruhi siswa.

Kalangan walimurid mendesak Dinas Pendidikan untuk menarik semua buku yang telah diedarkan ke siswa. Terlebih kurikulum buku terbitan Erlangga itu dengan standar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006. Padahal, saat ini sudah melaksanakan kurikulum baru tahun 2013.

Walimurid ditanya asal buku didapat dari sekolah setelah membeli dengan harga Rp 200.000 untuk beberapa paket buku. Termasuk buku Mapel Bahasa Indonesia yang bermasalah itu.

Kepala Bidang (Kabid) SMP, SMA, SMK Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo, Dwi Atmojo Heri, mengaku belum mendapapat buku tersebut. ''Kalau itu memang benar buku milik siswa sekolah MTsN kewenangan penarikan buku ada dibawah Kemenag bukan di Disdik. Jika memang isinya seperti itu, jelas tidak boleh dikonsumsi siswa. Dan, harus ditarik kembali,'' katanya.

Dwi kini sedang melakukan konsultasi mengenai masalah itu. Dirinya belum bisa menyebutkan langkah mengatasi kasus itu. ''Saat ini kami sedang di Kemendikbud di Jakarta. Kami juga sekaligus ingin menanyakan masalah itu. Jadi, kami belum bisa memberikan penjelasan nasib buku itu,'' kata dia.

Meski demikian, sesampai di Sukoharjo, pihaknya akan melakukan pengecekan apakah isi buku Bahasa Indonesia itu memang memuat kata-kata kotor atau tidak.
''Kita akan cek. Terkait ditarik atau tidaknya buku itu, kita masih menunggu hasil konsultasi ke Kemendikbud''.

Salah seorang siswa kelas tujuh SMP Negeri 1 Sukoharjo, Intan Haviza, mengaku kata-kata tersebut tidak pantas masuk ke buku pegangan sekolah. Ia bersama rekan siswa lain mengaku dibuat resah dengan isi berita yang kurang bijak itu. ''Saya kaget juga waktu membaca. Saya sudah mau laporkan ke guru Bahasa Indonesia, tapi belum ketemu,'' katanya.

Sementara itu, saat meminta penjelasan mengenai masalah itu, Kepala SMP Negeri 1 Sukoharjo, Indiah Dewi Murni enggan menemui. Ia meminta untuk kembali waktu lain datang ke sekolah.

Buku pegangan Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 tingkat SMP/ MTs kelas tujuh ini Kemendikbud melalui Dinas Pendidikan tingkat kabupatena ke sekolah yang menjadi percontohan penggunaan kurikulum 2013. Artinya, tidak semua SMP/ MTs di sini mendapatkan buku gratis itu[rol]

[www.bringislam.web.id]

Posting Komentar untuk "Beredar Buku Paket Bahasa Indonesia Dengan Kata ''Jorok, kasar dan Umpatan''"