Dr Rizal Ramli : Mafia Migas Larang Indonesia Punya Kilang Minyak
Dr Rizal Ramli
Mantan Menko Perekonomian
Pria alumni ITB ini termasuk pejabat yang berkarakter. Ketika presiden Soeharto dan Habibie menawarinya menjadi menteri, ia menolak. Ia menerima tawaran menteri, ketika masa presiden Gus Dur. Sejak masa Orde Baru, Rizal Ramli memang sudah kritis dengan kebijakan ekonomi Soeharto yang dianggapnya mengabdi pada pasar bebas yang melayani kepentingan asing.
Protes kepada Tim Ekonomi Soeharto yang membuat ekonomi Indonesia bergantung asing, Rizal bersama koleganya mendirikan Econit Advisory Group (1993). Econit adalah lembaga think tank di bidang ekonomi yang menggugat neoliberalisme ekonomi nasional. Di Econit, Rizal rajin menulis dan berceramah tentang semangat kemandirian ekonomi nasional.
Masalah utama Indonesia, menurut Rizal, pemerintah sudah terlalu kebablasan masuk neoliberalisme. Misalnya, hypermarket bisa ada di mana saja di seluruh Indonesia. Di Amerika saja tidak bisa, apalagi di Eropa. Yang kedua keberpihakan terhadap rakyat masih dalam bentuk charity, dalam bentuk belas kasihan. Bukan memberi mereka kekuatan untuk bisa mandiri. Tidak memberi kekuatan untuk mereka memiliki alat produksi dan sebagainya.
Menurut Rizal, yang paling jelas neoliberalisme adalah dalam bidang pendidikan. “Sekarang ini, kalau tidak punya uang, jangan bermimpi jadi sarjana. Biaya masuk perguruan tinggi sekarang sudah sampai belasan juta, bahkan puluhan juta. Karena apa? Karena pendidikan diliberalisasi habis,”tegasnya. Seolah-olah mengelola pendidikan itu sebagai perusahaan komersial saja. Kalau swasta tidak ada masalah. Tapi ini juga berlaku untuk universitas negeri.
Mantan Menko Perekonomian
Pria alumni ITB ini termasuk pejabat yang berkarakter. Ketika presiden Soeharto dan Habibie menawarinya menjadi menteri, ia menolak. Ia menerima tawaran menteri, ketika masa presiden Gus Dur. Sejak masa Orde Baru, Rizal Ramli memang sudah kritis dengan kebijakan ekonomi Soeharto yang dianggapnya mengabdi pada pasar bebas yang melayani kepentingan asing.
Protes kepada Tim Ekonomi Soeharto yang membuat ekonomi Indonesia bergantung asing, Rizal bersama koleganya mendirikan Econit Advisory Group (1993). Econit adalah lembaga think tank di bidang ekonomi yang menggugat neoliberalisme ekonomi nasional. Di Econit, Rizal rajin menulis dan berceramah tentang semangat kemandirian ekonomi nasional.
Masalah utama Indonesia, menurut Rizal, pemerintah sudah terlalu kebablasan masuk neoliberalisme. Misalnya, hypermarket bisa ada di mana saja di seluruh Indonesia. Di Amerika saja tidak bisa, apalagi di Eropa. Yang kedua keberpihakan terhadap rakyat masih dalam bentuk charity, dalam bentuk belas kasihan. Bukan memberi mereka kekuatan untuk bisa mandiri. Tidak memberi kekuatan untuk mereka memiliki alat produksi dan sebagainya.
Menurut Rizal, yang paling jelas neoliberalisme adalah dalam bidang pendidikan. “Sekarang ini, kalau tidak punya uang, jangan bermimpi jadi sarjana. Biaya masuk perguruan tinggi sekarang sudah sampai belasan juta, bahkan puluhan juta. Karena apa? Karena pendidikan diliberalisasi habis,”tegasnya. Seolah-olah mengelola pendidikan itu sebagai perusahaan komersial saja. Kalau swasta tidak ada masalah. Tapi ini juga berlaku untuk universitas negeri.
Rizal mencontohkan, Yogya kan dulu
dikenal sebagai kota pendidikan. Rakyat Yogya dari dulu bermimpi anaknya
masuk UGM. Sekarang mereka bilang: Pak, kayaknya anak saya sekarang
tidak mungkin masuk UGM. Masuk kedokteran biayanya puluhan juta, dari
mana uangnya? Mereka bilang: Mau jadi insinyur tidak bisa. Inilah
contoh dari liberalisasi itu. Sistem pasar itu. Semua ada. Semua
bagus-bagus, tapi hanya bagi yang punya uang. Kalau yang tidak punya
uang, ya nonton saja. Ini seperti mal yang menjamur di mana-mana.
Tampilannya mewah. Tapi rakyat hanya bisa datang untuk ngadem saja,
karena AC-nya dingin.
“Saya tidak mau Indonesia kayak begini. Indonesia yang terkotak- kotak seperti ini. Saya menilai setelah 68 tahun kita merdeka, rakyat Indonesia yang benar- benar sudah merdeka baru 20 persen. Ini adalah kalangan yang punya rumah, punya jaminan pendidikan dan kesehatan. Sebaliknya, mayoritas rakyat belum pernah merdeka sama sekali. Jumlahnya 80 persen. Tugas kita membuat yang belum pernah merdeka ini menikmati kemerdekaan. Dan itu tidak bisa lewat jalan neoliberaslime. Selama ini banyak teman-teman menyederhanakan, kita ini terbelakang hanya gara-gara korupsi. Betul korupsi merusak, menghancurkan, dan harus dilawan. Tapi yang menyebabkan rakyat Indonesia yang 80 persen tidak pernah menikmati kemerdekaan bukan hanya karena uang negara dirampok, tapi karena jalan yang kita ambil adalah jalan neoliberal. Ini yang membuat jurang antara yang miskin dan kaya besar sekali,”terang laki-laki lulusan ITB jurusan Tehnik Fisika ini.
Setelah lama jadi peneliti dan konsultan ekonomi, tahun 2000, akhirnya Rizal mau jadi pejabat. Mantan Ketua Bulog (2000) dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (2000-2001) ini membuktikan dalam kebijakannya menentang dominasi asing. Setelah Gus Dur lengser, kembali laki-laki kelahiran Padang 10 Desember 1954 ini menjadi konsultan dan peneliti ekonomi.
Ketika SBY jadi presiden, Doktor Ekonomi dari Boston University ini sering melontarkan kritik kerasnya, karena pemerintahan SBY senangnya utang dan kebijakannya banyak pro asing. Kini tahun 2014, kembali ia kecewa kepada presiden Jokowi. Janji Jokowi untuk membuat kemandirian ekonomi nasional nampaknya hanya janji-janji belaka. Jokowi telah mengingkari janjinya untuk membubarkan Petral atau menyikat mafia Migas. Jokowi pun telah mengubah kabinet Trisakti menjadi kabinet kerja. Rizal menyindir kabinet Jokowi, kabinet kerja untuk asing.
Berikut ini petikan ceramah Rizal Ramli dan pernyataannya dalam berbagai kesempatan yang dihadiri oleh Suara Islam:
Pengaruh Mohammad Reza
Setahun yang lalu saya didatangi bos media yang punya network ratusan media. Dia datang minta maaf kepada saya. Ia adalah ketua media cawapres Jusuf Kalla saat itu. Ia berkata, tugasnya dua. Satu mempromosikan Jusuf Kalla dan kedua, membuat mas Rizal (saya) nggak boleh nongol di media mainstream. Saya baru tahu ada profesi untuk menutupi orang (agar tidak muncul di media). Kenapa saya nggak pernah nongol di media mainsteram, meskipun saya tampil di TV dan media cetak. Ternyata ada manajernya. Saya tanya duitnya dari siapa? JK cuma sedikit duitnya. Lalu siapa yang biayain? Ia berkata Mohammad Reza, bos migas. Uangnya banyak sekali.
“Saya tidak mau Indonesia kayak begini. Indonesia yang terkotak- kotak seperti ini. Saya menilai setelah 68 tahun kita merdeka, rakyat Indonesia yang benar- benar sudah merdeka baru 20 persen. Ini adalah kalangan yang punya rumah, punya jaminan pendidikan dan kesehatan. Sebaliknya, mayoritas rakyat belum pernah merdeka sama sekali. Jumlahnya 80 persen. Tugas kita membuat yang belum pernah merdeka ini menikmati kemerdekaan. Dan itu tidak bisa lewat jalan neoliberaslime. Selama ini banyak teman-teman menyederhanakan, kita ini terbelakang hanya gara-gara korupsi. Betul korupsi merusak, menghancurkan, dan harus dilawan. Tapi yang menyebabkan rakyat Indonesia yang 80 persen tidak pernah menikmati kemerdekaan bukan hanya karena uang negara dirampok, tapi karena jalan yang kita ambil adalah jalan neoliberal. Ini yang membuat jurang antara yang miskin dan kaya besar sekali,”terang laki-laki lulusan ITB jurusan Tehnik Fisika ini.
Setelah lama jadi peneliti dan konsultan ekonomi, tahun 2000, akhirnya Rizal mau jadi pejabat. Mantan Ketua Bulog (2000) dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (2000-2001) ini membuktikan dalam kebijakannya menentang dominasi asing. Setelah Gus Dur lengser, kembali laki-laki kelahiran Padang 10 Desember 1954 ini menjadi konsultan dan peneliti ekonomi.
Ketika SBY jadi presiden, Doktor Ekonomi dari Boston University ini sering melontarkan kritik kerasnya, karena pemerintahan SBY senangnya utang dan kebijakannya banyak pro asing. Kini tahun 2014, kembali ia kecewa kepada presiden Jokowi. Janji Jokowi untuk membuat kemandirian ekonomi nasional nampaknya hanya janji-janji belaka. Jokowi telah mengingkari janjinya untuk membubarkan Petral atau menyikat mafia Migas. Jokowi pun telah mengubah kabinet Trisakti menjadi kabinet kerja. Rizal menyindir kabinet Jokowi, kabinet kerja untuk asing.
Berikut ini petikan ceramah Rizal Ramli dan pernyataannya dalam berbagai kesempatan yang dihadiri oleh Suara Islam:
Pengaruh Mohammad Reza
Setahun yang lalu saya didatangi bos media yang punya network ratusan media. Dia datang minta maaf kepada saya. Ia adalah ketua media cawapres Jusuf Kalla saat itu. Ia berkata, tugasnya dua. Satu mempromosikan Jusuf Kalla dan kedua, membuat mas Rizal (saya) nggak boleh nongol di media mainstream. Saya baru tahu ada profesi untuk menutupi orang (agar tidak muncul di media). Kenapa saya nggak pernah nongol di media mainsteram, meskipun saya tampil di TV dan media cetak. Ternyata ada manajernya. Saya tanya duitnya dari siapa? JK cuma sedikit duitnya. Lalu siapa yang biayain? Ia berkata Mohammad Reza, bos migas. Uangnya banyak sekali.
Dulu Jokowi waktu pidato di depan PKB,
mau nyikat mafia migas. Sekarang kok nggak berani. Nggak aneh. Reza ini
punya dua kaki. Dia biayai rumah Polonia Prabowo, tapi ia juga bayarin
rumah transisi Jokowi. Apa Jokowi tahu hal ini, saya nggak tahu.
Sebelum saya jawab pertanyaan tentang BBMkan selalu dibesarkan di media bahwa kalau BBM tidak naik, APBN jebol. Sebenarnya ada cara yang jauh lebih cerdas. Bisa menyedot uang 500 trilyun. Kedua tidak ada dampaknya terhadap current account APBN.
Harga BBM Naik
Kini kan dibilang rupiah melemah, karena BBM. Padahal ini karena volume mobil nambah terus (konsumsi BBM naik), rupiah melemah. Waktu peemrintahan SBY, industri otomotif mobil itu udah jenuh untuk mobil harga 125 juta ke atas. Orang kebanyakan pinginnya ganti mobil saja. Pasar mobil yang belum tersentuh harga 125 juta ke bawah. Grup Astra punya lobi kuat. Banyak mantan menteri keuangan jadi komisaris Astra. Rini Soewandi (Soemarno), Chatib Basri dan lain-lain. Lobi gampang. Mereka kemudian masuk pasar ini. Mereka minta dinolkan pajar impor komponen dan mesin. Dilobilah waktu itu menteri perindustrian dan menteri keuangan, karena memang rakyat perlu mobil. Mereka berhasil. Sampai September kemarin sudah 120 ribu terjual. Sampai dengan Desember nanti akan terjual 200 ribu unit. Maka konsumsi BBM nambah terus.
Ada cara lain yang lebih cerdas. Kalau mereka masuk ada tax holiday. Mereka diharuskan bikin pabrik sparepart dan komponen. Sehingga tidak impor terus. Karen aitu penting sekali ideology. Saya senang sekali, ketika Jokowi menyatakan ideologi Trisakti. Saya tidak suka neoliberal, karena neoliberal pintu masuk neokolonialsime. Tiba-tiba di tengah jalan, Jokowi ganti menjadi kabinet kerja. Kerja untuk siapa? Untuk asing?
Pompa bensin asing kan nggak laku sekarang ini. Dengan naik harga BBM pompa bensin mereka kan laku. Ideologi berganti jadi kacau. Nggak berani ambil resiko. Adakah sebenarnya cara lain? Di luar otak atik BBM? Ada.
Karena itu harus dijawab dulu harga minyak mentah tadinya 105 dolar per barel atau 107 dolar per barel. Sekarang sudah 80 dolar per barel. Selisihnya 27 dolar. Kok pemerintah mau menaikkan harga BBM? Pemerintah Cina saja sudah 5 kali menurunkan harga BBM. Karena jelas hitungan-hitungannya.
Jokowi Bisa Di-impeach
Kini hitungan banyak nggak benar. Premium harganya Rp 6500 biayanya Rp 8400, kalau harga miyak mentah 107 dolar per barel. Kalau harga minyak mentaj 80 dolar, maka biayanya Rp 7500. Kalau Jokowi naikkan harga Rp 3000 sehingga menjadi Rp 9500 atau Rp 10000, maka Jokowi melanggar konstitusi. Ia bisa diimpeach. Jangan-jangan itu agendanya. Sehingga Jusuf Kalla menjadi presiden.
Karena Mahkamah Konstitusi 4 tahun lalu telah memutuskan harga barang kebutuhan pokok dan strategis (termasuk BBM) nggak boleh diserahkan ke pasar.Harga di atas mekanisme pasar itu pasti melawan konstitusi.
Sebelum saya jawab pertanyaan tentang BBMkan selalu dibesarkan di media bahwa kalau BBM tidak naik, APBN jebol. Sebenarnya ada cara yang jauh lebih cerdas. Bisa menyedot uang 500 trilyun. Kedua tidak ada dampaknya terhadap current account APBN.
Harga BBM Naik
Kini kan dibilang rupiah melemah, karena BBM. Padahal ini karena volume mobil nambah terus (konsumsi BBM naik), rupiah melemah. Waktu peemrintahan SBY, industri otomotif mobil itu udah jenuh untuk mobil harga 125 juta ke atas. Orang kebanyakan pinginnya ganti mobil saja. Pasar mobil yang belum tersentuh harga 125 juta ke bawah. Grup Astra punya lobi kuat. Banyak mantan menteri keuangan jadi komisaris Astra. Rini Soewandi (Soemarno), Chatib Basri dan lain-lain. Lobi gampang. Mereka kemudian masuk pasar ini. Mereka minta dinolkan pajar impor komponen dan mesin. Dilobilah waktu itu menteri perindustrian dan menteri keuangan, karena memang rakyat perlu mobil. Mereka berhasil. Sampai September kemarin sudah 120 ribu terjual. Sampai dengan Desember nanti akan terjual 200 ribu unit. Maka konsumsi BBM nambah terus.
Ada cara lain yang lebih cerdas. Kalau mereka masuk ada tax holiday. Mereka diharuskan bikin pabrik sparepart dan komponen. Sehingga tidak impor terus. Karen aitu penting sekali ideology. Saya senang sekali, ketika Jokowi menyatakan ideologi Trisakti. Saya tidak suka neoliberal, karena neoliberal pintu masuk neokolonialsime. Tiba-tiba di tengah jalan, Jokowi ganti menjadi kabinet kerja. Kerja untuk siapa? Untuk asing?
Pompa bensin asing kan nggak laku sekarang ini. Dengan naik harga BBM pompa bensin mereka kan laku. Ideologi berganti jadi kacau. Nggak berani ambil resiko. Adakah sebenarnya cara lain? Di luar otak atik BBM? Ada.
Karena itu harus dijawab dulu harga minyak mentah tadinya 105 dolar per barel atau 107 dolar per barel. Sekarang sudah 80 dolar per barel. Selisihnya 27 dolar. Kok pemerintah mau menaikkan harga BBM? Pemerintah Cina saja sudah 5 kali menurunkan harga BBM. Karena jelas hitungan-hitungannya.
Jokowi Bisa Di-impeach
Kini hitungan banyak nggak benar. Premium harganya Rp 6500 biayanya Rp 8400, kalau harga miyak mentah 107 dolar per barel. Kalau harga minyak mentaj 80 dolar, maka biayanya Rp 7500. Kalau Jokowi naikkan harga Rp 3000 sehingga menjadi Rp 9500 atau Rp 10000, maka Jokowi melanggar konstitusi. Ia bisa diimpeach. Jangan-jangan itu agendanya. Sehingga Jusuf Kalla menjadi presiden.
Karena Mahkamah Konstitusi 4 tahun lalu telah memutuskan harga barang kebutuhan pokok dan strategis (termasuk BBM) nggak boleh diserahkan ke pasar.Harga di atas mekanisme pasar itu pasti melawan konstitusi.
Pertanyaan lain apakah adil menaikkaan
harga BBM tapi tidak berani memberantas mafi a migas? . Jokowi pidato di
depan Muktamar PKB mau nyikat mafia migas. Kok nggak berani ada apa?
Apakah adil menaikkan BBM tapi nggak berani mempermasalahkan cost
recovery negara yang rugi 500 trilyun (tiap tahun). Produksi BBM kita
sudah turun dari 1,3 juta barel menjadi 800ribu barel per hari. Tapi
biaya produksi naik dua kali. Waktu saya di Mahkamah Konstitusi dengan
Kwik Kian Gie jelaskan ini dibantah oleh Rubiandini, sekarang ia
dipenjara buntutnya.
Apakah adil menaikkan harga BBM sementara negara tiap tahun membayar subsidi bunga BLBI 60 trilyun selama 20 tahun? Herannya media nggak mau memuat masalah ini. Ini cuma bunganya. Saya pernah membuat konferensi pers dengan Pak Kwik tentang hal ini, tapi tidak nongol beritanya.
Ulah Dahlan Iskan
Termasuk subsidi biaya listrik. Waktu saya Menko Perekonomian, PLN modal defisit 50 trilyun. Saya nggak mau suntikin modal, karena asset negara banyak. Kita lakukan akhirnya asswet PLN 209 trilyun.
Kemudian penggantinya Dahlan Iskan, dia beli generator diesel dari Cina, ratusan diesel dan bentuknya sewa. Sehingga biaya listrik per kilo watt naik. Karena memakai diesel biayanya mahal. PLN waktu itu udah bagus kondis keuangannya, tapi kemudian tiap tahun minus 30 trilyun. Sekarang disubsidi 107 trilyun rupiah per tahun. Itu kesalahan Dahlan.
Sebenarnya subsidi buat rakyat itu bohong besar. Ini subdisi buat mafia, dan salah urus. Kalau Dahlan tidak beli generator diesel, maka listrik sekarang tidak naik. Ini karena pejabat salah urus, pejabat KKN.
Kalau dikaji betul, maka subsidi buat rakyat paling banter 70 trilyun. Jangan omongin harga di hilirnya. Benerin PLN, tidak pakai generator listrik, cost recovery dan lain-lain.
Ini banyak pejabat keminter. Cekokin ke masyarakt bahwa nggak a da jalan lain. Ekonomi tumbuh harus dinaikin BBM. Apa bedanya dengan SBY? Yang kerjanya cuma ngutang dan naikin harga. Beresin dulu hulunya, baru selesaikan hilirnya.
Dampak Kenaikan BBM
Sekarang menyangkut dampaknya. Dampaknya besar kenaikan BBM ini. Saya kecewa, ada pejabat menyatakan bahwa dengan BBM murah, buat rakyat malas. Ini pernyataan kanan fasis. Selalu menyalahin rakyat. Rakyat itu kalau ada pekerjaan, mereka mau bekerja.
Jadi apa dampak kenaikan BBM ini? Orang yang naik sepeda motor jumlahnya 80 juta orang. Ini mereka tergolong nyaris miskin. Bila BBM naik Rp 9500, maka dia jatuh ke kategori miskin. Kemudian yang terkena dampaknya 2,2 juta nelayan dan 3 juta kendaraan umum angkot. Bohong kalau nggak ada dampaknya. Karena yang diberikan ini BLT (atau kartu sakti), maka kartu itu hanya panadol. Saudara demam dikasih panadol suhu turun, tapi penyakit tidak sembuh. Penyakit masyarakat kita kurang pekerjaan atau nggak ada pekerjaan. Jangan dikasih panadol. Jadi kenaikan BBM itu menyebabkan orang miskin tambah 10 juta orang. Yang terkena dampaknya, termasuk ibu-ibu yang sehari-hari belanja, sampai 150 juta orang.
BBM Untuk Rakyat
Alternatif caranya, untuk yang miskin dan nyaris miskin kita lindungi, sehingga harga BBMnya tetap. Untuk yang mampu kita naikin harganya. Caranya kita bikin oktan 83 untuk premium. –Di Amerika itu oktannya 86. Premium kita lebih tinggi oktannya 86-90. Itu yang menjelaskan orang yang mampu tetap pakai premium karena mesinnya nggak rusak. Tapi kalau oktannya 83, mereka nggak mau pake bensin rakyat. Mesinnya akan rusak. Kalau ini kita lakukan, tangki pom bensin bias dibedakan,misalnya BBM rakyat warna merah, BBM mahal warna biru. Kalau itu terjadi, maka pengguna premum yang 55% akan berkurang menjadi 40 persen. Sehingga Negara dapat pemasukan 230 trilyun. Negara untung 130 trilyun minimal. Ini solusi terobosan cerdas. Jokowi pernah lihat ini senang. Tapi dia kemudian didebat JK dan dia kalah. Kalau JK kan maunya naikin. Yang penting kan proyek infrastuktur , nanti teman2 gue dapat apa?
Jadi yang miskin kita lindungi. Yang mampu, bayar lebih sedikit. Jangan sampai mereka jatuh lebih miskin. Nanti pada nanya katanya jokowi mau bela rakyat, kok?
Kalau saya presiden, dua minggu pertama saya sikat mafia gula, harga gula turun 20 persen. Yang kaya kan takut makan gula. Rakyat akan berpendapat, ini presiden hebat. Habis itu dua minggu kemudian saya sikat mafia kedelai. Harga kedelai turun 20 persen. Kemudian dua minggu berikutnya kita sikat mafia daging. Harga daging turun 75%. Banyak komoditi yang begini. Ini pemimpin pro rakyat. Kemudian kita bongkar anggaran.
Presiden itu harus pro rakyat. Apa yang dikerjakan buat rakyat? Mafia gula itu untung mereka trilyunan, mereka nyogok semua dari atas ke bawah. Susahnya di situ, hadapi diri sendiri. Nyikat mafia kedele? Gampang kok tinggal berani saja. Masalahnya nggak berani nggak menerima sogokan. Bukan ngak berani secara fisik.
Sudirman Said bilang Petral tidak dibubarkan, bagus kinerjanya. Pertamina apa kurangnya? Tiap hari kita beli 900ribu barel, 45 milyar dolar. Kenapa kita ngak beli dari produsen negarnya langsung? Nggak usah pake broker. Karena tiap hari beli, maka dia mainin harganya, Negara nggak ada stok. Mafia tolak itu semua. Kalau punya storage (simpanan) seminggu aja, mereka tidak bisa mainin harganya. Nggak ada storage, maka tiap hari mereka mainin.
Dugaan saya dia dibisikin. Petral itu dibubarin nggak masalah. SBY dulu tahu. Menterinya terima semua. Hatta juga yang dukung Mohamad Reza.
Saya berjuang begini sudah belasan tahun. Yang penting bagi saya, keberpihakan. Bukan jadi ini itu. Jaman Soeharto, jaman Habibie saya ditawarin menteri, saya menolak.[]
(Nuim Hidayat)
[www.bringislam.web.id]
Apakah adil menaikkan harga BBM sementara negara tiap tahun membayar subsidi bunga BLBI 60 trilyun selama 20 tahun? Herannya media nggak mau memuat masalah ini. Ini cuma bunganya. Saya pernah membuat konferensi pers dengan Pak Kwik tentang hal ini, tapi tidak nongol beritanya.
Apakah adil menaikkan harga BBM tapi tidak ada langkah kongkrit untuk
membangun kilang minyak (di tanah air)? Padahal bila dibangun kilang,
biaya memproduksi premium, minyak tanah bias turun setengahnya. Mafia
nggak mau bangun kilang. Minyak mentah ini diproses di Sungapura,
kemudian balik lagi ke Indonesia. Pajak yang dapat Singapura. Padahal
dengan membangun kilang, ratusan ribu orang dapat pekerjaan. Mafia ini
nggak mau. Kenapa? Karena pejabat disogok semua. Sederhana sebenarnya.
Ulah Dahlan Iskan
Termasuk subsidi biaya listrik. Waktu saya Menko Perekonomian, PLN modal defisit 50 trilyun. Saya nggak mau suntikin modal, karena asset negara banyak. Kita lakukan akhirnya asswet PLN 209 trilyun.
Kemudian penggantinya Dahlan Iskan, dia beli generator diesel dari Cina, ratusan diesel dan bentuknya sewa. Sehingga biaya listrik per kilo watt naik. Karena memakai diesel biayanya mahal. PLN waktu itu udah bagus kondis keuangannya, tapi kemudian tiap tahun minus 30 trilyun. Sekarang disubsidi 107 trilyun rupiah per tahun. Itu kesalahan Dahlan.
Sebenarnya subsidi buat rakyat itu bohong besar. Ini subdisi buat mafia, dan salah urus. Kalau Dahlan tidak beli generator diesel, maka listrik sekarang tidak naik. Ini karena pejabat salah urus, pejabat KKN.
Kalau dikaji betul, maka subsidi buat rakyat paling banter 70 trilyun. Jangan omongin harga di hilirnya. Benerin PLN, tidak pakai generator listrik, cost recovery dan lain-lain.
Ini banyak pejabat keminter. Cekokin ke masyarakt bahwa nggak a da jalan lain. Ekonomi tumbuh harus dinaikin BBM. Apa bedanya dengan SBY? Yang kerjanya cuma ngutang dan naikin harga. Beresin dulu hulunya, baru selesaikan hilirnya.
Dampak Kenaikan BBM
Sekarang menyangkut dampaknya. Dampaknya besar kenaikan BBM ini. Saya kecewa, ada pejabat menyatakan bahwa dengan BBM murah, buat rakyat malas. Ini pernyataan kanan fasis. Selalu menyalahin rakyat. Rakyat itu kalau ada pekerjaan, mereka mau bekerja.
Jadi apa dampak kenaikan BBM ini? Orang yang naik sepeda motor jumlahnya 80 juta orang. Ini mereka tergolong nyaris miskin. Bila BBM naik Rp 9500, maka dia jatuh ke kategori miskin. Kemudian yang terkena dampaknya 2,2 juta nelayan dan 3 juta kendaraan umum angkot. Bohong kalau nggak ada dampaknya. Karena yang diberikan ini BLT (atau kartu sakti), maka kartu itu hanya panadol. Saudara demam dikasih panadol suhu turun, tapi penyakit tidak sembuh. Penyakit masyarakat kita kurang pekerjaan atau nggak ada pekerjaan. Jangan dikasih panadol. Jadi kenaikan BBM itu menyebabkan orang miskin tambah 10 juta orang. Yang terkena dampaknya, termasuk ibu-ibu yang sehari-hari belanja, sampai 150 juta orang.
BBM Untuk Rakyat
Alternatif caranya, untuk yang miskin dan nyaris miskin kita lindungi, sehingga harga BBMnya tetap. Untuk yang mampu kita naikin harganya. Caranya kita bikin oktan 83 untuk premium. –Di Amerika itu oktannya 86. Premium kita lebih tinggi oktannya 86-90. Itu yang menjelaskan orang yang mampu tetap pakai premium karena mesinnya nggak rusak. Tapi kalau oktannya 83, mereka nggak mau pake bensin rakyat. Mesinnya akan rusak. Kalau ini kita lakukan, tangki pom bensin bias dibedakan,misalnya BBM rakyat warna merah, BBM mahal warna biru. Kalau itu terjadi, maka pengguna premum yang 55% akan berkurang menjadi 40 persen. Sehingga Negara dapat pemasukan 230 trilyun. Negara untung 130 trilyun minimal. Ini solusi terobosan cerdas. Jokowi pernah lihat ini senang. Tapi dia kemudian didebat JK dan dia kalah. Kalau JK kan maunya naikin. Yang penting kan proyek infrastuktur , nanti teman2 gue dapat apa?
Jadi yang miskin kita lindungi. Yang mampu, bayar lebih sedikit. Jangan sampai mereka jatuh lebih miskin. Nanti pada nanya katanya jokowi mau bela rakyat, kok?
Kalau saya presiden, dua minggu pertama saya sikat mafia gula, harga gula turun 20 persen. Yang kaya kan takut makan gula. Rakyat akan berpendapat, ini presiden hebat. Habis itu dua minggu kemudian saya sikat mafia kedelai. Harga kedelai turun 20 persen. Kemudian dua minggu berikutnya kita sikat mafia daging. Harga daging turun 75%. Banyak komoditi yang begini. Ini pemimpin pro rakyat. Kemudian kita bongkar anggaran.
Presiden itu harus pro rakyat. Apa yang dikerjakan buat rakyat? Mafia gula itu untung mereka trilyunan, mereka nyogok semua dari atas ke bawah. Susahnya di situ, hadapi diri sendiri. Nyikat mafia kedele? Gampang kok tinggal berani saja. Masalahnya nggak berani nggak menerima sogokan. Bukan ngak berani secara fisik.
Sudirman Said bilang Petral tidak dibubarkan, bagus kinerjanya. Pertamina apa kurangnya? Tiap hari kita beli 900ribu barel, 45 milyar dolar. Kenapa kita ngak beli dari produsen negarnya langsung? Nggak usah pake broker. Karena tiap hari beli, maka dia mainin harganya, Negara nggak ada stok. Mafia tolak itu semua. Kalau punya storage (simpanan) seminggu aja, mereka tidak bisa mainin harganya. Nggak ada storage, maka tiap hari mereka mainin.
Dugaan saya dia dibisikin. Petral itu dibubarin nggak masalah. SBY dulu tahu. Menterinya terima semua. Hatta juga yang dukung Mohamad Reza.
Saya berjuang begini sudah belasan tahun. Yang penting bagi saya, keberpihakan. Bukan jadi ini itu. Jaman Soeharto, jaman Habibie saya ditawarin menteri, saya menolak.[]
(Nuim Hidayat)
Posting Komentar untuk "Dr Rizal Ramli : Mafia Migas Larang Indonesia Punya Kilang Minyak"