Pernikahan adalah Proses Belajar yang Tak Pernah Berhenti



Sahabat Ummi, hidup memang tempat manusia berproses, segala peristiwa menemani seiring waktu yang terus bergulir. Segala aral melintang, penderitaan, dan segala perjuangan meraih kebahagian menempa kedewasaan dalam perjalanan perkawinan. Sampai pada titik 'apa yang kita cari dari hubungan ini?'

Menahan egosentris pribadi dalam menyelaraskan suatu hubungan tak mungkin mudah. Ada hati yang terus menggelitik, membisikkan pertentangan demi pertentangan agar tak lulus akselerasi suatu hubungan yang lebih tinggi, yang terkadang mengganggu niat semula.

Ya! Aku, kamu dan kita harus berubah. Allah tak sembarangan dalam menguji hambanya agar lebih baik. Dan tentu takkan mengubah suatu kaum jika dia sendiri tak menghendaki perubahan itu, tuk merubahnya.

Meredam hati tuk tidak mudah berargumen, menjaga diam itu emas, melakukan segala sesuatu hanya diniatkan tuk ibadah, menempatkan pasangan prioritas utama, dan masih banyak lagi hal lain yang butuh perenungan tuk kebaikan bersama. Dan kami butuh hampir 19 tahun belajar dan terus belajar. Belum lama memang.

Ujian demi ujian silih berganti. Dari konflik dengan keluarga, ditipu orang dan karyawan sendiri, bangkrut usaha dan harus meniti tertatih-tatih, membuat pondasi kami justru semakin kuat. Dan menyelaraskan pikiran tuk saling mengalah dan menerima satu sama lain meredam gejolak rumahtangga, walaupun sebenarnya kami hampir tak pernah bertengkar. Sepertinya aneh, ya memang segala permasalahan itu tak sampai membuat kami bertengkar, karena kami sering diam dan ngademin sendiri tiap permasalahan dari luar.

Pernikahan adalah proses belajar yang tak pernah berhenti. Alhamdulillah... Ujian itu terlewati, dan kami mampu menyelaraskan pikiran yang berbeda ini tuk satu tujuan, sakinah bersama.

Dan aku mendapati perubahan yang luar biasa dari suamiku yang sangat menyayangi dan perhatian padaku, lebih dari yang lalu. Sederhana memang. Dampaknya tentu aku bertambah bahagia, dan rejeki pun mengalir dari arah yang tak diduga-duga.

Bener loh semua artikel yang membahagiakan istri itu sebagai jalan rejeki lancar. Pada ujungnya membuat kebahagiaan yang dirasakan melebihi apa yang diberikannya dahulu. Dalam kesederhanaan pun ku temui kebahagian itu. Ku lihat perubahan itu pada suamiku seperti dalam sebuah hadist :

"Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling baik akhlaknya yang terbaik diantara kalian adalah yang paling baik pada istrinya" (Hadits riwayat Ahmad dan At-Tirmidzi)

Semoga tulisan ini bermanfaat.



Profil penulis :Djuni Yadi

Seorang ibu rumahtangga yang hobi menulis dan menyenangi dunia anak dan remaja. Membuka bimbingan belajar di rumahnya.Dapat di sapa via twitter @djunis37 fb Djuni Yadi BB 51387DCB

Sumber: Ummi-online.com
[www.bringislam.web.id]

Posting Komentar untuk "Pernikahan adalah Proses Belajar yang Tak Pernah Berhenti"