Mulai, Kepanikan Perbankan Italia. Mesin-mesin ATM Kosong.


Di tengah gejolak  ketidakpastian di Zona Euro pasca Brexit yang dimenangkan oleh kelompok pro Inggris keluar dari Uni Eropa, dan kemelut perbankan nasional yang makin genting, warga Italia mulai panik. Mereka mulai menyerbu  bank-bank untuk menarik tunai uang yang mereka simpan di bank.  Dikabarkan mesin-mesin ATM  telah kosong akibat diserbu nasabah.

Hari-hari ini PM Italia,  Matteo Renzi, tengah berusaha untuk dapat kembali menerapkan kebijakan bail out, yakni menggunakan dana publik, untuk menolong dan menalangi beberapa bank besar Itralia yang tengah sekarat.  Bila bail out dapat kembali dijalankan  kebijakan bail in, yakni bank dituntut menggunakan dana internalnya – dan itu berarti dana nasabahnya – untuk menjaga likuditasnya, dapat dihindari. Bagi nasabah, tentu, secara langsung akan lebih aman dengan bail out, meski pada akhirnya beban ini dialihkan kepada seluruh rakyat, melalui pemajakan.  Isu akan diterapkannya bail in membuat nasabah ingin mneyeleamtkan hartanya, dengan menariknya secara tunai.

Warga Italay belajar dari krisis yang terjadi di Yunani, dan khususnya, Siprus, beberapa waktu lalu, yang tidak lagi dapat menarik hartanya yang disimpan di bank-bank.  Sebab, ini yang tidak banyak disadari masyarakat, perbankan memang tidak memiliki apa-apa, kecuali bit komputer. Maka ketika terjadi krisis, tak ada lagi yang bisa diserahkan kepada nasabahya, “harta” nasabah yang ada di memori komputer bank itulah yang kemudian disita.

Sektor perbankan Itala hari ini memang sangatlah buruk. Tingkat kredit macetnya mencapai angka 17-21%, ini  sekitar tiga kali dari batas aman, yakni pada NPL 6%. Wajar para bankir berupaya memaksa pemerintah Italia mengambilalih persoalan ini. Sementara, warga Italia, tentu ingin mendapatkan jaminan keamanan dananya. Di tengah perdebatan soal soulsi itulah kini warga Italia mulai tidak percaya pada perbankan dan menarik keluar  dananya.

Persoalan krisis finansial di Italia ini diyakini akan merembet ke Uni Eropa lain, bila tidak terselesaikan dengan baik.  Maka, Bank Sentral Eropa, ikut berupaya agar perbankan Italia dapat keluar dari krisis.

Tumpukan  kredit macet di Italia telah mencapai 360 miliar euro  akibat dari resesi yang melanda Italia selama tiga tahun belakangan. Dan angka 360 miliar euro itu setara dengan  sepertiga dari total kredit macet di Eropa dan setara dengan seperlima dari nilai produksi Italia. Tahun 2016 ini  dipandang sebagai kesempatan terakhir perbankan Italia untuk  selamat atau terus sekarat. Itulah sistem riba yang tidak ditopang oleh harta riil apapun, dan dilandasi oleh penggelembungan melalui kredit berbunga. Satu titik pasti luluh lantak.

Sumber: zaimsaidi

Posting Komentar untuk "Mulai, Kepanikan Perbankan Italia. Mesin-mesin ATM Kosong. "