Selamatkan Diri dan Negeri Dari Bencana Kapitalisme

Ada sebuah negeri yang selalu dilanda
bencana banjir dahsyat. Para penduduk yang
tertimpa bencana naas itu terbagi menjadi tiga
kelompok. Pertama, mereka yang mati
tenggelam karena tidak memiliki ketrampilan
berenang atau membuat rakit darurat. Kedua,
mereka yang bisa bertahan hidup karena bisa
berenang atau membuat rakit darurat. Tapi
mereka gagal menemukan dan menghentikan
penyebab utama banjir, karena terlalu sibuk
menyelamatkan orang-orang di sekitarnya.
Akibatnya masih banyak korban berjatuhan
ditelan gelombang banjir ganas. Ketiga,
mereka yang bisa bertahan hidup dan
berusaha menyelamatkan orang lain
disekitarnya. Serta pada saat yang bersamaan
mereka berusaha mencari dan menemukan
penyebab utama banjir.
Kelompok yang ketiga inilah yang akhirnya
bisa menyelamatkan semua penduduk negeri
tadi dari bencana banjir dahsyat.
Krisis multidimensi (ekonomi,sosial,politik dan
budaya) yang tengah kita alami saat ini hampir
sama dengan bencana banjir dahsyat tadi.
Akibat bencana ini, manusia terbagi menjadi
tiga kelompok. Pertama, mereka yang gagal
menyelamatkan dirinya sendiri karena tidak
memiliki kecerdasan spiritual (SQ). Kedua,
mereka yang berhasil menyelamatkan diri dan
orang lain karena memiliki kecerdasan spiritual
(SQ). Tapi karena tidak memiliki kecerdasan
politik (PQ) mereka gagal menemukan
penyebab utama bencana, sehingga bencana
itu masih terus melanda negeri dan banyak
orang jadi korban. Ketiga, mereka yang
berhasil menyelamatkan diri dan orang lain
karena memiliki kecerdasan spiritual (SQ). Dan
karena memiliki kecerdasan politik (PQ) mereka
berhasil menemukan dan menghentikan
penyebab utama bencana.
Kelompok ketiga inilah yang berhasil
menyelamatkan negeri. Mudah-mudahan kita
masuk yang ketiga, yaitu orang-orang dengan
SQ dan PQ tinggi.
Tapi saat ini, masyarakat memahami dan
memaknai sukses seperi kelompok manusia
yang kedua. Mereka mematok keberhasilan
sebatas dimensi personal, dan lalai terhadap
problem-problem sosial-politik. Atau mereka
beranggapan solusi personal mampu
menyelesaikan problem-problem sosial-politik.
Padahal kenyataannya tidak demikian.
Inilah sebabnya mengapa sampai hari ini kita
belum bisa selamat dari bencana kapitalisme.
Dengan kata lain masyarakat kita hanya
memiliki SQ tinggi, tapi PQ rendah.
Apa akibatnya jika SQ tinggi PQ rendah?
Akibatnya masyarakat kita, terutama para
pemimpinnya, akan menjalankan perannya
sebagai operator politik. Yaitu pihak yang
mengoperasikan atau menjalankan tata-sosial
politik kapitalistik yang menyengsarakan umat
manusia ini. Karena PQnya rendah, ia
menerima sistem yang ada secara taken for
granted, tanpa pernah mempertanyakan
keabsahannya. Sebaliknya jika SQ tinggi dan
PQ tinggi, masyarakat dan para pemimpinnya
akan menjalankan perannya sebagai kreator
politik. Yaitu pihak yang awalnya
mempertanyakan keabsahan sistem yang
selama ini dijalankan. Dan kemudian dengan
dakwah membangun ulang tata sosial-politik
yang ada menjadi lebih baik berdasarkan
tujuan spiritual.
Lebih konkrit lagi, SQ tinggi dan PQ rendah
memang bisa mencetak orang-orang yang
profesional dan amanah, tapi profesional dan
amanah sebagai operator dari sistem
kapitalisme yang mencelakakan umat
manusia. Sebagi contoh, akan menghasilkan
para pemimpin yang amanah dan profesional
dalam membuat kebijakan menaikkan BBM
yang merugikan rakyat banyak. Atau
menghasilkan para menteri yang amanah dan
profesional dalam membuat kebijakan
privatisasi SDA kita, sehingga asing menguasai
kekayaan alam kita. Atau menghasilkan
seorang direktur IMF yang dengan amanah
dan profesional, bahkan dengan ikhlas,
memberikan jebakan utang (debt trap)kepada
negara-negara berkembang yang akhirnya
membuat mereka sengsara. Atau
menghasilkan seorang hakim yang dengan
jujur, adil dan amanah memutuskan perkara
berdasarkan hukum sekuler buatan manusia,
bukan dari Allah Sang Pencipta, dan lain-lain.
Bagaimana solusinya? Seharusnya masyarakat
lewat dakwah kita ajak bersama untuk
meningkatkan SQ dan PQnya, atau PSQnya.
Bagaimana tidak hanya menjadi operator
politik tapi kreator politik. Tidak hanya menjadi
aktor politik tapi director (sutradara) politik.
Harusnya upaya untuk lepas dari bencana
Kapitalisme ini menjadi agenda bersama, yang
bisa menyatukan kita semua, dan tidak
mempermasalahkan perbedaan-perbedaan
kecil kita.

Posting Komentar untuk "Selamatkan Diri dan Negeri Dari Bencana Kapitalisme"