“Isteri dan Cinta Pertamanya”
Saya
seorang isteri yang sudah menikah 21 tahun dengan dua putera. Sekitar 4
bulan yang lalu saya mengetahui bahwa suami saya telah berhubungan
dengan wanita lain selama 4 bulan sebelumnya. Sewaktu saya tanyakan dia
menjawab bahwa dia berkenalan dengan wanita tersebut sekitar 5 bulan
sebelumnya dan merasa cocok dengannya dalam berkomunikasi masalah bisnis
maupun kehidupan beragama.
Selama ini dia tidak pernah mengaku
pada saya bawa teman dekatnya itu adalah wanita karena tahu temperamen
saya yang dapat menggagalkan usaha-usaha bisnis yang sedang mereka
rintis. Dia mengaku juga sering ber-SMS dan sering bercanda-canda yang
nadanya sedikit mengarah pada perasaan seperti mengatakan sayang, dan
lain-lain. Setelah saya check, memang ternyata sering mereka berhubungan
dan ini hanya dari satu nomor saja karena no. lainnya telah
dimatikannya. Ketika saya menyuruh dia mencatat kembali isi SMS-SMS
tersebut, dia tidak mau dan mengatakan sudah lupa.
Saya sangat
merasa direndahkan karena ternyata setelah 21 tahun, saya tidak ada
artinya bagi dirinya. Perlu diketahui yang menyampaikan berita itu
adalah suami penusaha tersebut. Yang sakit lagi, wanita itu ketika
ditanyakan nomor telepon suaminya supaya kita dapat menyelesaikan
masalah tesebut mengatakan tidak dapat mengatakannya tanpa izin
suaminya. Dan suami saya tidak memaksa dengan mengatakan bahwa selama
ini mereka berhubungan suaminya tidak mengetahui. Sehingga untuk saya,
dia lebih memperhatikan perasaan wanita tersebut daripada saya, Walaupun
menurut suami saya tidaklah demikian. Memang, hubungan mereka belum
sampai taraf yang membahayakan karena masing-masing masih ingat dengan
keluarganya. Namun, bagi saya, ini sudah merupakan suatu penghianatan
dalam kepercayaan yang saya berikan padanya.
Dalam kondisi yang
sudah hampir putus asa karena merasa suami lebih bisa terbuka dengan
orang lain, lebih sering ingin berkomunikasi dengan wanita tersebut,
saya mencoba kembali menghubungi cinta pertama saya yang juga sudah jauh
lebih dahulu memilih wanita lain sebagai isterinya sebelum saya
menikah. Kenapa saya mencari karena saya ingin mengetahui perasaan yang
sebenarnya dari pria tersebut pada saya dan kenapa sampai dia memilih
orang lain sebagai pendampingnya.
Ternyata setelah kita bertemu
beberapa kali, saya mengetahui bahwa permasalahan sebenarnya adalah pada
waktu itu kita berdua tidak pernah terbuka dengan perasaan kita
masing-masing sehingga telah beranggapan bahwa yang dirasakan hanyalah
sepihak saja. Kini perasaan tersebut terbuka kembali namun kami berdua
menyadari bahwa kami juga masih sayang dengan keluarga masing-masing dan
tidak akan memecahbelahkan.
Saya sadar bahwa saya berhasil
menghubungi pria tersebut karena Allah mengizinkan, dan karenanya yang
saya selalu doakan adalah bahwa semoga pertemuan ini membawa berkah
bukan dosa bagi agama, hidup dan mati kami berdua. Kami sekarang merasa
dekat satu sama lain dan terbuka dalam banyak hal.
Suami saya
selalu saya mintai izin apabila ingin bertemu di tempat yang ramai,
bahkan mengajaknya tetapi tidak pernah kecuali yang pertama. SMS-SMS
sayapun saya biarkan suami melihatnya bila ia menginginkan. Tidak pernah
saya hapus, karena saya tidak ingin mengulangi apa yang diperbuatnya
pada saya.
Pertanyaan saya, bagaimankah hubungan saya dengan pria
ini ditinjau dari segi agama. Hal ini menyangkut perasaan sayang kami
berdua yang selama ini tidak pernah terbuka antara satu dan lain
sehingga, kami berjalan sendiri-sendiri mencari pasangan hidup kami.
Untuk saya, pengaruh pria tersebut dalam saya memilih suami sangat besar
karena banyak kesamaan-kesamaan dari sifat suami saya yang sama dengan
pria tersebut. saya, mengetahui bahwa isterinya tidak terima dengan hal
ini karena memang dia mengetahui siapa saya dan arti saya dalam diri
suaminya sebelum mereka menikah.
Saya sering menjustifikasi bahwa
saya dan suaminya saling mengenal jauh sebelum dia mengenalnya dan ini
tidak sama dengan pengkhianatan suami saya dengan wanita yang baru
dikenalnya. Lagi pula apakah ini bisa disebut juga sebagai suatu
penghianatan?
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
KS
Jawaban
Assalammu’alikum wr. wb.
Ibu KS yang dirahmati Allah,
Nampaknya
ibu sangat kecewa dengan sikap suami yang lebih suka curhat dengan
wanita lain dibandingkan ibu. sebagai isteri wajar memang merasa sakit
hati ketika suami lebih memilih terbuka pada wanita lain dibandingkan
dirinya, apalagi ketika saling ‘curhat itu mengarah kepada kemesraan
meski cuma dalam ucapan atau canda. Hubungan antara dua lawan jenis yang
terlalu intensif memang dapat menumbuhkan benih-benih cinta dan curhat
seringkali menjadi awal terjadinya perselingkuhan.
Namun meski
ibu merasa sakit hati atas sikap suami yang telah berkhianat, membalas
tindakannya dengan sikap yang sama tidak akan semakin memperbaiki
keadaan. Oleh karenanya sikap ibu saat ini yang menjalin lagi hubungan
dengan mantan kekasih ibu ibarat bermain api. Dan Keterbukaan ibu kepada
suami atas hubungan yang terjadi dengan lelaki lain bukan berarti
membuat ibu merasa aman atau mencegah terbangkitkan kembali perasaan
cinta yang pernah dirasakan dulu. Bukankah pengalaman suami ibu telah
membuktikan bahwa keterikatan dengan suami atau isteri pun tidak
mencegah datangnya cinta pada pihak lain?
Setiap kejadian, baik
atau buruk, hanya akan berarti bagi kita ketika kita tahu bagaimana
mengambil pelajaran darinya. Apa yang terjadi antara suami ibu dengan
partner kerjanya seharusnya dapat menjadi bahan intropeksi untuk
hubungan ibu bersama suami saat ini. Mengapakah suami lebih suka terbuka
dengan orang lain dibandingkan ibu? Atau mengapakah saat ini ibu lebih
memilih berhubungan kembali dengan mantan ibu dibandingkan mengembalikan
hubungan yang harmonis dengan suami?
Pikirkanlah kembali
bagaimana menyikapi permasalahan dalam rumah tangga ibu ini. Jadi saran
saya berhentilah sejenak untuk kembali menyusun langkah menentukan
tindakan apa yang terbaik untuk keluarga. Keharmonisan hubungan suami
isteri akan terjalin baik ketika komunikasi berjalan terbuka antara
keduanya, tanpa orang letiga.Wallahu’alambishshawab.
Wassalammu’alaikum wr. wb.
Rr Anita W.
Sumber Isteri dan Cinta Pertamanya : http://www.salaf.web.id
Posting Komentar untuk "“Isteri dan Cinta Pertamanya” "