Surat Cinta untuk Kanda di Satu Bulan Pertama

Teruntuk, 1 Month Anniversary, 29 feb’12
Suamiku Tercinta
Kanda suamiku…,
Bersama dengan hangatnya Mentari dhuha kutulis surat ini dengan cinta dan kasih sayang kepadamu. Semoga Allah senantiasa menjaga kita.
Kanda Cintaku....
Tak terasa sudah satu bulan kita di satukan Allah dengan mahligaiNYa...dijadikannya Engkau sebagai suamiku dan aku sebagai istrimu, di jadikan Kau pakaian bagiku dan aku pun pakaian bagimu yang akan saling menutupi aurat masing-masing dengan Cinta dan syari’atnya...
Kanda Imamku yang ku cinta....
Kanda adalah pemimpin rumah tangga kita, aturlah Dinda dan malaikat-malaikat kecil kita nanti dengan aturan Allah, pimpinlah kami untuk taat kepada-Nya, bimbinglah kami terhadap apa yang baik untuk kami. Insya Allah kanda akan mendapati dinda dan anak-anak menghormati kanda, memuliakan dan taat pada Kanda dengan cinta yang tulus.
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita.” (Qs. an-Nisa’:34)
“Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. Akan tetapi, para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
(Qs. al-Baqarah : 228)
Kanda Permata hatiku,
Kanda adalah anugerah dan kenikmatan yang besar yang Allah karuniakan bagi dinda. Ketika banyak para wanita yang belum menikah yang mengharapkanmy, Allah mengaruniakanmu pada dinda sebagai seorang suami shalih -Insya Allah- . Ketika banyak dari para wanita yang mempunyai suami yang tidak memperhatikan agama istrinya, Allah memberikanku seorang suami yang selalu menyemangatiku untuk hadir ke majelis-majelis ilmu mendengarkan ceramah atau ikut pengajian dengan mama. Ketika banyak suami yang tak peduli halal dan haram ketika ia mencari rezeki, Allah memberikan kepadaku seorang suami seperti kanda yang akan selalu semangat menjemput rezeki halal untuk keluarga walau dengan penuh perjuangan.
Kanda Kekasihku...
Banyak lagi kebaikan dan keutamaan kanda, apakah pantas dinda untuk tidak bersyukur kepada Allah atas nikmat dirimu, apakah pantas bagi dinda untuk tidak berterima kasih pada kanda dengan segala kebaikanmu, kasih sayangmu, perhatianmu, jerih payahmu untuk diriku…
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Aku melihat neraka dan aku melihat sebagian besar penduduknya adalah kaum wanita. Mereka (para sahabat) bertanya, ‘Mengapa demikian wahai Rasulullah?
Mereka mendurhakai suami dan mengingkari kebaikannya. Sekiranya seorang dari mereka engkau perlakukan dengan baik sepanjang masa, lalu ia melihat sesuatu (kesalahan) darimu, ia akan berkata, ‘Aku tidak pernah melihat satu pun kebaikan darimu selama ini.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Naudzubillahi min dzalik....semoga dinda dijauhkan dari sifat tersebut.....
Kanda Belahan jiwaku...
Maaf jika sampai saat ini dinda belum menjadi istri yang baik, belum menjadi istri yang shalilhah, belum menjadi qurota a’in bagi kanda...dinda masih banyak sekali kekurangan, dinda masih cengeng bukan istri yang kuat seperti yang kanda harapkan, dinda masih sering pundung, cemberut, dan masiiih sangat manja....maafkan dinda ya kanda...
Sungguh tak pernah sedikitpun dinda marah pada kanda...saat dinda cemberut, pundung atau manja...dinda sedang ingin perhatian kanda... dinda ingin kanda selalu ada untuk dinda...ya Allah sungguh dinda tidak dewasa ya kanda...???
Maaf kan dinda ya sayang....karena bagi dinda kanda lah satu-satunya tempat dinda bermanja...
Kanda pangeranku....
Kanda.... katakanlah pada dinda apa yang membuat kanda senang sehingga dinda berusaha untuk melakukannya dan katakanlah sesuatu yang membuatmu benci sehingga aku menjauhinya.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“ Sebaik-baik istri adalah yang menyenangkan suami apabila ia melihatnya, mentaati apabila suami menyuruhnya, dan tidak menyelisihi atas dirinya dan hartanya dengan apa yang tidak disukai suaminya.”
(HR. ath-Thabrani dari ‘Abdullah bin Salam, dishahihkan oleh Syaikh al-Albani)
Kanda yang ku cinta...
Terima kasih kanda ridha dan bershabar dengan berbagai kekurangan dinda, dinda yang bukan berasal dari keluarga yang utuh dan kaya, dinda yang tidak putih, dinda yang tidak tinggi, tidak mancung...tapi kanda menerima semuanya dan mencintai dinda dengan tulus...terima kasih ya kanda...
Begitu pun dengan dinda yang akan menerima kekurangan kanda...karena kekurangan kanda hanya sebuah titik yang tidak berarti bagi dinda jika dibandingkan dengan kelebihan-kelebian kanda...kebaikan hati kanda, perhatian kanda, kelembutan hati kanda, kesabaran dan kecerdasan kanda...serta tanggung jawab kanda sebagai seorang kepala keluarga untuk berjuang mencari nafkah...sungguh DINDA BANGGA PADA KANDA
Kanda suamiku...
Nafkah yang kau berikan kepadaku sebagai bentuk tanggungjawabmu sebagai seorang suami sangatlah besar walaupun menurut sebagian orang dinilai kecil. Kanda...dinda yakin hidup dengan kanda akan bahagia...dan dinda yakin kanda tidak akan membiarkan dinda dan anak-anak kita nanti hidup kekurangan, jadi kanda harus semangat dan percaya kalau kanda BISA.
Sungguh Keindahan dan kebahagian hidup ini adalah ketika kita bisa bersyukur dan hidup dengan qana’ah. Ingatkan dinda jika dinda suatu saat khilaf dengan melihat orang lebih kaya (panasan)!!! Ya Allah, aku berlindung kepadamu menjadi istri yang tidak pandai bersyukur yang bisanya hanya menuntut, terlebih lagi menjadi sebab suaminya mengambil yang haram.
Dan dalam sebuah hadits Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Allah tidak akan melihat kepada seorang wanita yang tidak bersyukur kepada suaminya, dan dia selalu menuntut (tidak pernah merasa cukup/qana’ah).”
(HR. an-Nasa’i, al-Baihaqi, at-Tirmidzi)
Naudzubillahi min dzalik
Kanda Suamiku....
Dinda meminta maaf atas kekurangan dalam melayani kanda. Karena itulah adalah tugas dan kewajibanku. maklumilah kalau kanda melihat dinda cemburu kepadamu baik pada wanita lain atau pun sekedar merasa semburu saat kanda lebih perhatian pada mama saat skype-an...(hehe) karena inilah tabiat seorang wanita, disamping aku sangat mencintaimu.
Ibunya kaum mukminin pun merasakan cemburu di hatinya, ketika ia berkata,
“Aku tidak pernah merasa cemburu kepada salah seorang istri Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam seperti cemburuku kepada Khadijah, disebabkan seringnya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam menyebut namanya dan sanjungan beliau kepadanya.” (HR. Bukhari).
Kandaku...
Wahai suamiku, aku mencintai dan menyayangimu, dekaplah aku di kehangatan cinta dan kasih sayangmu, belailah aku di kelembutan perhatianmu, hiburlah aku di canda dan tawamu semoga Allah melanggengkan rumah tangga kita dan mengumpulkan kita di dalam surga-Nya.
I love You more and more everyday....
Dari ,
Dinda yang selalu mencintai Kanda
Ina Arrumaisha Kusumah
Posting Komentar untuk "Surat Cinta untuk Kanda di Satu Bulan Pertama"