Ulama Su': Penyesat dan Perusak Umat
Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada sayyidil anam, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.
Ulama
menempati posisi yang mulia dalam agama kita. Melaluinya, ilmu Islam
dapat tersampaikan dari generasi ke generasi hingga zaman kita. Tidak
orang yang mampu berislam dengan benar kecuali melalaui jasa para ulama
baik dalam ceramah maupun tulisan mereka. Maka wajarlah jika Islam
benar-benar memuliakan mereka dengan menyebutkan, "Para ulama pewaris para nabi." (HR. Al-Tirmidzi)
Bahkan Al-Qur'an sendiri teleh menyebutkan keutamaan mereka. Banyak ayat yang menerangkannya, di antaranya:
شَهِدَ
اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو
الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ
الْحَكِيمُ
"Allah
menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan
Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang
berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Ali Imran: 18)
Allah
memuliakan para ulama dengan memberikan kesaksian bahwa mereka termasuk
hamba-hamba-Nya yang bertauhid dan ikhlas beribadah kepada-Nya. ini
merupakan keistimewaan agung dan maqam mulia yang dimiliki mereka.
Al-Qurthubi rahimahullah berkata
tentang tafsir ayat ini: dalam ayat ini terdapat dalil tentang
keutamaan ilmu dan kemuliaan ulama. Jika ada seseorang yang lebih mulia
daripada ulama pastinya Allah akan menggandengkan penyebutan mereka
dengan nama-Nya dan nama malaikat-Nya sebagaimana Dia menyebutkan ulama.
Lebih
jelas lagi, Allah mengangkat kedudukan para ulama dengan beberapa
derajat sesuai dengan ilmu dan keimanan mereka. Hal itu karena besarnya
pengaruh dan manfaat mereka di tengah-tengah umat.
Allah Ta'ala berfirman,
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
"Niscaya
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Mujadilah: 11)
Namun
juga, Al-Qur'an menyebutkan ada sebagian ulama (orang yang telah Allah
beri ilmu) juga mendapat celaan, yaitu ulama su'. Di antara ayat yang
mencela ulama jenis ini adalah:
إِنَّ
الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى
مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ أُولَئِكَ
يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللَّاعِنُونَ
"Sesungguhnya
orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa
keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami
menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknati Allah
dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati." (QS. Al-Baqarah: 159)
Ulama
yang dicela dalam ayat ini adalah mereka yang menipu umat dengan
menyembunyikan kebenaran yang telah dibawa para rasul. Mereka
menampilkan kebenaran apa yang tidak sebenarnya karena pesanan dan
kepentingan. Maka mereka diancam dengan laknat dari Allah dan para
hamba-Nya.
Walaupun
ayat ini turun berkaitan dengan ahli kitab namun hukumnya berlaku
secara umum bagi siapa saja yang menyembunyikan kebenaran yang telah
Allah turunkan. (Lihat: Tafsir al-Sa'di)
Dampak
dari penyimpangan mereka sangat dahsyat. Kebenaran bisa dinilai
kesesatan, begitu juga sebaliknya. Bukan satu atau dua orang yang akan
tersesatkan karenanya, tapi ribuan bahkan jutaan. Karenanya jika mereka
bertaubat, taubatnya tidak seperti taubat dari kemaksiatan lainnya.
Taubatnya diberi syarat, memberikan penjelasan dan melakukan perbaikan. "Kecuali
mereka yang telah tobat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan
(kebenaran), maka terhadap mereka itu Aku menerima tobatnya dan Akulah
Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Baqarah: 160)
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah mengingatkan umatkan akan bahaya mereka. Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda -setelah menyebutkan jangkauan kekuasaan umatnya-,
إِنَّمَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي الْأَئِمَّةَ الْمُضِلِّيْنَ
"Sesungguhnya yang aku khawatirkan terhadap umatku tiada lain adalah para pemimpin yang menyesatkan." (HR. al-Darimi dalam Shahihnya dari haidts Tsauban, Imam Abu Dawud al-Thayalisi dari hadits Abu Darda')
Penggunaan
kata "innama" secara umum memiliki makna hashar (pembatasan). Ini
menunjukkan besarnya bahaya pemimpin penyesat. Pemimpin penyesat adalah
pemimpin sesat yang mencakup penguasa perusak, ulama penyesat, dan ahli
ibadah yang sesat (ngawur). Keberadaan mereka menggiring umat kepada
kesesatan, menghancurkan agama mereka, dan menimbulkan kerusakan dalam
kehidupan mereka. Termasuk di dalamnya adalah para du'at (pendakwah dan
penceramah); jika mereka menyeru kepada kesesatan maka bahayanya tidak
lagi diragukan. Jika masyarakat sudah percaya kepadanya dan yakin dengan
ilmunya, maka ia akan merusak akidah dan keimanan mereka. Ini seperti
hadirnya pemimpin kelompok-kelompok sesat yang mengaku sebagai imam
mahdi dan sebagainya.
Dari Ziyad bin Hudair Radhiyallahu 'Anhu , ia berkata: Umar bin Khathab Radhiyallahu 'Anhu berkata
kepadaku: Tahukan engkau apa yang akan merobohkan Islam? Aku menjawab:
Tidak (tahu). Beliau berkata: Yang akan merobohkan Islam adalah
penyimpangan ulama, debatnya munafik dengan Al-Qur'an, dan hukum para
pemimpin penyesat." (Atsar Shahihi riwayat Ibnul Mubarak dalam al-Zuhud
wa al-Raqaiq, al-Faryabi dalam Sifah al-Nifaq wa Dzam al-Munafikin, Ibnu
Abdil Barr dalam Jami' Bayan al-'Ilmi wa Fadhlih, Al-Darimi dan
selainnya. Dishahihkan al-Albani dalam al-Misyhkah)
Penutup
Keberadaan
perusak agama dan penghancur dien sudah marak di zaman kita. Fitnah dan
bencana agama yang menimpa umat parahnya tak terkira. Perlu kesungguhan
lebih dalam mencari hakikat kebenaran. Butuh kehati-hatian sangat dalam
memilih guru dan ajaran. Juga harus berani menekan syahwat dan
kepentingan duniawi untuk tetap berpegang dengan kebenaran. Jangan lupa
untuk berdoa dengan ikhlas dan beristi'anah kepada-Nya supaya tetap di
atas al-Haq. Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam/BringBackIslam]
Posting Komentar untuk "Ulama Su': Penyesat dan Perusak Umat"