90 Anggota TNI Serang Polres OKU
Mabes Polri menyesalkan dan merasa prihatin atas kejadian penyerangan dan pembakaran Mapolres Okan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, yang dilakukan sejumlah anggota Batalyon Armed 15/105, Kamis, 7 Maret 2013.
"Polri menyesalkan dan prihatin dengan kejadian tadi pagi. Sekitar 90 lebih oknum TNI ke Polri atau Polres, dengan maksud mempertanyakan kasus dan tidak terkendali sehingga melakukan pengerusakkan," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jendral Suhardi Aliyus, dalam jumpa pers di Mabes Polri.
Disampaikan Suhardi, tidakan penyerangan itu tanpa sepengetahuan kesatuan. Dan terkait kejadian ini, Mabes Polri telah berkoordinasi dengan kapuspen tni dan TNI untuk mengirim tim investigasi yang bertujuan untuk melakukan penegakan hukum bagi pelaku perusakan.
"Kami sama-sama menahan diri, saat ini situasi di sana dalam keadaan kondusif.," katanya.
Selain Polres OKU, perusakan juga dilakukan terhadap dua pos polisi, satu pos sub sektor dan beberapa kendaraan. Dalam kejadian ini 4 anggota polisi dari Polres OKU mengalami luka-luka.
"Dua anggota mengalami luka parah dan sudah diterbangkan untuk dirawat. Anggota TNI sudah ditarik oleh pimpinanya karena mereka bergerak tanpa izin dari pimpinannya, dan skrng situasi sudah kondusif," katanya.
Saat ini, Wakapolda, tim dari Mabes Polri dan POM Sumatera Selatan sedang melakukan investigasi. Sementara Propam, Irwasum, Mabes TNI, Polda Sumatera Selatan sudah bekerja untuk mengevaluasi kejadian ini.
Menurut Suhardi, pembakaran Markas Polres Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan, dipicu aksi penembakan yang dilakukan anggota polisi terhadap anggota TNI Batalyon Armed 15 OKU pada Minggu, 27 Januari 2013 lalu.
Korban penembakan adalah Pratu Heru Oktavianus. Ia tewas setelah ditembak anggota Polres OKU, Brigadir Bintara Wijaya, saat terlibat perkelahian di Desa Sukajadi, OKU. Saat itu, Pratu Heru melanggar lalu lintas dan menghiraukan peringatan petugas dan melarikan diri.
Selain mengalami luka tembak di punggung kanan, Pratu Heru mengalami juga luka tusuk di sebelah kiri. Korban sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Santo Antonius, Baturaja, untuk mendapat perawatan. Tapi nyawanya tidak tertolong.
"Anggota yang bersangkutan sudah di tahan di Polda Sumatera Selatan. Untuk almarhum sudah dimakamkan di Sumatera Barat. Saya menyesalkan dan prihatin," katanya. (adi/vivanews)
"Polri menyesalkan dan prihatin dengan kejadian tadi pagi. Sekitar 90 lebih oknum TNI ke Polri atau Polres, dengan maksud mempertanyakan kasus dan tidak terkendali sehingga melakukan pengerusakkan," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jendral Suhardi Aliyus, dalam jumpa pers di Mabes Polri.
Disampaikan Suhardi, tidakan penyerangan itu tanpa sepengetahuan kesatuan. Dan terkait kejadian ini, Mabes Polri telah berkoordinasi dengan kapuspen tni dan TNI untuk mengirim tim investigasi yang bertujuan untuk melakukan penegakan hukum bagi pelaku perusakan.
"Kami sama-sama menahan diri, saat ini situasi di sana dalam keadaan kondusif.," katanya.
Selain Polres OKU, perusakan juga dilakukan terhadap dua pos polisi, satu pos sub sektor dan beberapa kendaraan. Dalam kejadian ini 4 anggota polisi dari Polres OKU mengalami luka-luka.
"Dua anggota mengalami luka parah dan sudah diterbangkan untuk dirawat. Anggota TNI sudah ditarik oleh pimpinanya karena mereka bergerak tanpa izin dari pimpinannya, dan skrng situasi sudah kondusif," katanya.
Saat ini, Wakapolda, tim dari Mabes Polri dan POM Sumatera Selatan sedang melakukan investigasi. Sementara Propam, Irwasum, Mabes TNI, Polda Sumatera Selatan sudah bekerja untuk mengevaluasi kejadian ini.
Menurut Suhardi, pembakaran Markas Polres Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan, dipicu aksi penembakan yang dilakukan anggota polisi terhadap anggota TNI Batalyon Armed 15 OKU pada Minggu, 27 Januari 2013 lalu.
Korban penembakan adalah Pratu Heru Oktavianus. Ia tewas setelah ditembak anggota Polres OKU, Brigadir Bintara Wijaya, saat terlibat perkelahian di Desa Sukajadi, OKU. Saat itu, Pratu Heru melanggar lalu lintas dan menghiraukan peringatan petugas dan melarikan diri.
Selain mengalami luka tembak di punggung kanan, Pratu Heru mengalami juga luka tusuk di sebelah kiri. Korban sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Santo Antonius, Baturaja, untuk mendapat perawatan. Tapi nyawanya tidak tertolong.
"Anggota yang bersangkutan sudah di tahan di Polda Sumatera Selatan. Untuk almarhum sudah dimakamkan di Sumatera Barat. Saya menyesalkan dan prihatin," katanya. (adi/vivanews)
Posting Komentar untuk "90 Anggota TNI Serang Polres OKU"