Obama Punya Wewenang Gunakan Drone Untuk Membunuh Warga Amerika di Wilayahnya
Presiden
Barack Obama memiliki kewenangan untuk menggunakan serangan pesawat tak
berawak untuk membunuh warga AS di dalam negeri Amerika, kata Jaksa
Agung AS.
—————
Eric Holder menyatakan bahwa penggunaan
kekuatan militer mematikan terhadap orang Amerika di negara asalnya akan
menjadi legal dan dibenarkan dalam “keadaan luar biasa” yang sebanding
dengan serangan teroris 11 September.
“Presiden bisa punya pilihan selain
untuk memerintahkan militer untuk menggunakan kekuatan jika diperlukan
untuk melindungi tanah air,” kata Holder.
Pernyataannya itu digambarkan sebagai
“lebih dari menakutkan” oleh Senator Rand Paul, seorang Republikan dari
Kentucky, yang menuntut mengetahui posisi pemerintahan Obama mengenai
masalah tersebut.
“Ini merupakan penghinaan hak
konstitusional yang dimiliki semua orang Amerika,” kata Paul, yang
menjadi motor gerakan anti pemerintah Tea Party, yang diperkirakan akan
mencalonkan diri sebagai calon presiden AS pada tahun 2016.
Holder menulis kepada Paul setelah
senator itu mengancam untuk memblokir pengangkatan John Brennan sebagai
direktur CIA kecuali jika dia menerima jawaban atas serangkaian
pertanyaan tentang kegiatan-kegiatannya.
Paul Rabu malam ikut dalam sidang Senat
untuk berusaha melakukan taktik menunda pemungutan suara untuk meminta
persetujuan Brennan sebagai direktur CIA. “Saya tidak akan dapat berbicara selamanya, namun saya akan berbicara selama yang saya bisa,” katanya.
Obama telah menuai kritik tajam karena
kerahasiaan seputar perpanjangan kampanye “pembunuhan yang ditargetkan”
terhadap para tersangka teroris Al-Qaeda dengan menggunakan serangan
rudal oleh pesawat tak berawak.
Kampanye rahasia itu diperkirakan telah menewaskan 4.700
orang di Pakistan, Yaman dan Somalia. Seperempat dari para korban
diperkirakan adalah penduduk sipil dan telah mendorong kemarahan di
kalangan pegiat HAM.
Menurut penelitian oleh Biro Jurnalisme
Investigatif, serangan pesawat tanpa awak itu telah menewaskan antara
474 hingga 881 warga sipil – termasuk 176 anak-anak – di Pakistan antara
tahun 2004 hingga tahun lalu.
Kritik di AS difokuskan pada implikasi
bagi para tersangka teroris yang juga adalah warga negara AS, setelah
Anwar al-Awlaki, seorang ulama radikal yang lahir dan mendapat
pendidikan di AS, tewas di Yaman pada tahun 2011.
Pemerintah mengklaim memiliki kewenangan
hukum untuk membunuh warga Amerika dengan ketentuan bahwa mereka adalah
para operator senior al-Qaeda yang memberikan ancaman nyata dan akan
menjadi “tidak layak” untuk menangkap mereka.
Pembenaran ini muncul pada bulan lalu dalam sebuah memo yang bocor dari departemen Kehakiman. Pada minggu ini, Obama sepakat untuk memberikan Kongres memo hukum yang rahasia yang menargetkan orang Amerika sendiri.
Para pegiat kebebasan sipil menuduh
presiden dan para pembantunya memberikan diri mereka kekuatan untuk
menolak hak konstitusional warga Amerika tanpa adanya pengawasan dari
Kongres atau lembaga peradilan lain.
Holder mengatakan “mungkin, saya kira,
untuk membayangkan suatu keadaan yang luar biasa di mana diperlukan dan
ada kelayakan sesuai konstitusi dan hukum yang berlaku di Amerika
Serikat bahwa presiden bisa memerintahkan militer menggunakan kekuatan
mematikan di dalam wilayah Amerika Serikat , “tulisnya.
Senator Chuck Grassley, seorang
Republikan dari Iowa, mengatakan kepadanya bahwa referensi “keadaan luar
biasa” adalah seperti Peristiwa 11 September atau pemboman Pearl
Harbour tahun 1931 yang “sangat berkaitan”.
Daphne Eviatar, penasihat senior pada Human Rights First, mengatakan: “Sulit untuk melihat bagaimana pihak berwenang berada dalam posisi untuk bisa menangkap seseorang namun malah melakukan pembunuhan terhadap mereka.”
“Pemerintah harus menerbitkan semua memo hukum mengenai informasi pembunuhan yang ditargetkan. Informasi
rahasia bisa diedit jika perlu. Tidak ada alasan untuk membenarkan
pendapat hukum yang membenarkan program-program yang dilakukan AS terus
dalam kerahasiaan.” (rz/telegraph.co.uk/www.bringislam.web.id]Daphne Eviatar, penasihat senior pada Human Rights First, mengatakan: “Sulit untuk melihat bagaimana pihak berwenang berada dalam posisi untuk bisa menangkap seseorang namun malah melakukan pembunuhan terhadap mereka.”
Posting Komentar untuk "Obama Punya Wewenang Gunakan Drone Untuk Membunuh Warga Amerika di Wilayahnya "