Sejarah Membuktikan, Nasionalisme Lemahkan Umat Islam
Dalam sejarah umat Islam, paham nasionalisme ini memiliki peran
penting untuk meruntuhkan Khilafah. “Akibat paham nasionalisme, Negara
Islam yang sebelumnya bernaung di bawah panji tauhid, di bawah satu
negara Khilafah Islamiyah akhirnya dipecah-pecah menjadi sekitar 70
negeri-negeri kecil yang satu sama lain saling bersengketa,” ungkapnya.
Menurutnya, nasionalisme terbukti menghilangkan kepedulian umat
sehingga kaum Muslim menjadi lemah. Negeri-negeri Islam menjadi santapan
empuk bangsa-bangsa imperialis. “Namun, mereka menghadapi persoalan itu
hanya dengan sendiri-sendiri. Dengan alasan bukan masalah negara kita,
bukan masalah kepentingan nasional kita, umat Islam tidak peduli
terhadap nasib saudaranya yang lain,” bebernya.
Abdillah pun mencontohkan, Arab Saudi saat krisis Teluk malah
memberikan tempat untuk pangkalan militer Amerika untuk menyerang umat
Islam Iraq. Aljazair memberikan ruang udaranya untuk pesawat Prancis
membombardir Mali, membunuh umat Islam di sana. Saat Palestina dibantai,
Gaza dibombardir, negeri-negeri Arab hanya membela sebatas
Nasionalisme juga, ujar Abdillah, telah mematikan kehirauan umat
Islam di suatu negara kepada umat Islam di negara lainnya. Padahal umat
Islam di mana pun sejatinya adalah saudara satu akidah yang wajib
dibela. Akibatnya, Indonesia tidak merasa begitu hirau ketika ada
pengungsi Rohingya terapung di perahu-perahu kecil di perairan Aceh yang
meminta suaka hingga akhirnya tenggelam.
Bahkan Bangladesh, negeri mayoritas Muslim yang berbatasan langsung
dengan Myanmar, alih-alih menampung pengungsi Rohingya, malah mengusir
mereka dan membiarkan mereka terkatung-katung di lautan bahkan
diterlantarkan hingga meninggal dunia.
Dalam perhelatan yang dihadiri sekitar 3000 warga Kepulauan Riau
tersebut nampak juga para pimpinan pondok pesantren beserta santrinya,
di antaranya adalah dari Ponpes An-Ni’mah, Ponpes Al-Ukhuwah dan Ponpes
Bina Ummah.[]Donny Irawan/Joy
Posting Komentar untuk "Sejarah Membuktikan, Nasionalisme Lemahkan Umat Islam"