Ambil Pelajaran Protes Berdarah Umat Islam Tolak Miss World di Nigeria
Ketua
MUI Pusat Bidang Hubungan Luar Negeri, KH Muhyiddin Junaidi meminta
pihak terkait terutama panitia penyelenggara agar mengambil pelajaran
dari kasus bentrokan berdarah atas aksi penolakan umat Islam terhadap
kontes kecantikan Miss World yang pernah terjadi di Nigeria pada tahun
2002.
Hal itu
disampaikan Muhyiddin Junaidi dalam konferensi pers MUI Pusat yang
secara resmi menolak digelarnya Miss World di Indonesia.
“Belajar
dari kasus Nigeria, sebuah negara di kawasan Afrika. Pada tahun 2000-an
diadakan Miss World Contest di sana. Masyarakat Muslim menolaknya,
apalagi yang wakil Nigeria pada saat itu adalah yang divonis oleh umat
Islam karena ia menghina (Islam, red.) dan melakukan perzinahan,” kata
KH Muhyiddin Junaidi di kantor MUI Pusat, Jl. Proklamasi No.51 Menteng,
Jakarta Pusat, pada Jum’at (23/8/2013).
Protes
umat Islam atas digelarnya Miss World di Nigeria saat itu berakhir
dengan dua ratus orang lebih meninggal dalam bentrokan yang terjadi.
“Pada
akhirnya panitia tetap melaksanakan event itu di Nigeria, hingga pada
hari “H” terjadi sebuah tindakan kekerasan dan dua ratus orang meninggal
dunia. Ini terjadi di Nigeria yang penduduknya 80% beragama Islam. Lalu
terpaksa panitia memindahkan tempat event Miss World Contest dari
Nigeria ke London,” ungkapnya.
Indonesia
tak ubahnya seperti Nigeria yang berpenduduk mayoritas Muslim. Pada
umumnya mayoritas Umat Islam menolak Miss World karena bertentangan
dengan nilai-nilai Islam.
“Nah,
Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Event Miss World Contest atau Miss Universe bagi kami dari sudut pandang
agama Islam justru sangat kontradiktif dengan nilai-nilai agama Islam,”
ungkapnya.
Di sisi lain Indonesia adalah salah satu anggota OKI yang suaranya amat didengar dan berpengaruh.
“Oleh
karena itu kita sangat berkeberatan dan belajar dari kejadian-kejadian
tersebut, apalagi kita ini merupakan salah satu anggota Organisasi
Konferensi Islam (OKI) dan suara Indonesia sangat didengar oleh anggota
OKI lainnya, seharusnya kita memberikan suri tauladan dan contoh yang
baik,” ujarnya.
Protes Miss World Pemuda Muslim Nigeria Dibayar dengan Darah

Untuk
diketahui, bentrokan di Nigeria pecah ketika sebuah koran lokal Nogeria
mengeluarkan artikel yang bernuansa SARA. Kerusuhan yang mengakibatkan
sedikitnya 215 orang tewas dan 500 luka-luka. Kerusuhan itu bermula dari
protes pemuda muslim setempat menyangkut sebuah tulisan Isioma Daniel
di surat kabar This Day, Kamis (21/11), menyangkut kontes Miss World
yang dianggap menghina Nabi Muhammad.
Diantara
tulisan itu, ia menyebutkan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa
sallam akan menyetujui kontes Miss World. Bahkan, dalam artikel
tersebut, Daniel secara kasar mengatakan kemungkinan dia (Nabi Muhammad)
akan memilih salah satu dari kontestan ratu sejagat Miss World untuk
dinikahinya bila Muhammad masih hidup.
Menyikapi
penghinaan itu, pejabat senior negara bagian Nigeria mengeluarkan fatwa
agar umat Islam membunuh penulis artikel tentang Miss World karena
telah dianggap memicu kerusuhan Islam-Kristen dengan ratusan jiwa. "Sama
seperti hujatan yang dilakukan novelis India Salman Rushdie, darah
Isioma Daniel dapat juga tumpah," kata Wakil Gubernur Mahamoud Shinkafi
di depan rapat umum umat Islam di Gusau, ibukota negara bagian Zamfara,
Senin (25/11/2002).
Protes
pemuda Muslim itu kemudian menjadi bentrok berdarah yang tidak
terhindarkan. Sebelumnya, panitia kontes ratu kecantikan (Miss World)
sudah banyak diperingatkan masyarakat setempat --yang mayoritas beragama
Islam-- untuk tidak melanjutkan kegiatan kontes tersebut. Sayangnya,
panitia tetap bersikukuh bahkan mengeluarkan artikel hinaan bernuansa
SARA.
Menyusul
kerusuhan itu, penyelenggaraan kontes Ratu Dunia yang dijadwalkan di
Nigeria dipindah mendadak ke Inggris. Para kontestan yang sudah tiba di
Nigeria pun harus diterbangkan ke London.[voa-islam/www.bringislam.web.id]
Posting Komentar untuk "Ambil Pelajaran Protes Berdarah Umat Islam Tolak Miss World di Nigeria "