Foto Kongres Ibu Nusantara [KIN] HTI Yogyakarta

KIN-Kongres Ibu Nusantara Yogyakarta
#KIN-Kongres Ibu Nusantara Yogyakarta


Alhamdulillah, pada hari ini, Ahad, 22 Desember 2013 Kongres Ibu Nusantara di Hotel Bintang Fajar (BIFA) Umbulharjo, Yogyakarta akan segera dibuka. Acara ini diselenggarakan oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD I DIY, dengan mengangkat tema: BERJUANG MEWUJUDKAN KEHIDUPAN SEJAHTERA DALAM NAUNGAN KHILAFAH.

Saat ini, sekitar 225 peserta telah memenuhi Bismo Meeting Room Hotel BIFA. Para tokoh dan masyarakat perempuan dari kalangan buruh, Tenaga Kerja Wanita atau keluarganya, para penggerak PKK/Posyandu/Dasawisma, aktivis LSM, Ormas, Orpol, birokrat tenaga kerja, muballighah, bahkan intelektual, dan kalangan terkait lainnya, telah datang dari wilayah Kota Yogyakarta, Bantul, Sleman, serta dari berbagai kampus di Yogyakarta seperti UGM, UNY, UIN SUKA, dan lain-lain. Tentunya telah banyak pengorbanan yang dikeluarkan hingga dapat sampai ke Hotel BIFA ini. Semoga Allah Subhanahu Wa Taala membalasnya dengan pahala yang sebesar-besarnya. Aamiin yaa Rabbal Aalamiin.

Panitia menyuguhkan Tayangkan Welcoming Greeting, yang memvisualisasikan tentang profil Muslimah HIzbut Tahrir Indonesia, bahwa MHTI adalah bagian dari Hizbut Tahrir Indonesia yang concern pada permasalahan perempuan, Ibu, serta generasi. MHTI pun serius dan konsisten dalam menyuarakan dan menyampaikan solusi Islam, bahwa syariah Islam mampu menjadi problem solver bagi permasalahan perempuan secara komprehensif.

Sambutan Mas'ulah Ammah MHTI Ustadzah Aeni Qori'ah (Ketua Lajnah Fa'liyah Muslimah HTI DPD I DIY). Ustadzah Aeni memaparkan fakta buruk perempuan di bawah naungan ideologi Kapitalisme, bahwa saat ini perempuan termasuk di dalamnya para ibu telah beralih fungsi menjadi mesin ekonomi dan dibebani tanggungjawab menyelamatkan kondisi ekonomi keluarga. Fungsi ibu sebagai madrasatul uulaa bagi putra-putri mereka tidak berjalan optimal.

Di sisi lain, Demokrasi menjanjikan agar perempuan terpenuhi hak-haknya, maka ia harus sejajar dengan laki-laki. Realitanya justru jauh panggang dari api. Ustadzah Aeni juga mengingatkan bahwa Demokrasi dan Kapitalisme merupakan sistem buatan manusia, maka wajar, penerapannya menghasilkan kesulitan dan kesempitan hidup.

Sementara sistem Islam yang dipimpin oleh seorang Khalifah akan menerapkan syari抋h Islam berupa seperangkat aturan kehidupan, mengatur Aqidah, Ibadah, ekonomi (distribusi SDA dan jaminan kebutuhan hidup mendasar), sosial-kemasyarakatan, penegakan hukum serta sanksi yang tegas, pendidikan, kesehatan, serta keamanan.

Islam pun sangat menghormati dan memuliakan perempuan dan kaum Ibu, dengan tidak mewajibkan perempuan dan kaum Ibu untuk bekerja mencari nafkah. Islam membolehkan perempuan dan kaum Ibu bekerja, bukan mewajibkan. Dengan begitu, para Ibu dapat fokus pada peran utamanya, yaitu sebagai ummun wa rabbatul bayt (ibu dan pengatur rumah tangga) serta ummu ajyal (ibu generasi).

÷÷÷÷
Live report bersama
DPD I Muslimah HTI Yogyakarta

Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia


KIN-Kongres Ibu Nusantara YogyakartaKIN-Kongres Ibu Nusantara Yogyakarta 
KIN-Kongres Ibu Nusantara YogyakartaKIN-Kongres Ibu Nusantara Yogyakarta 
KIN-Kongres Ibu Nusantara Yogyakarta

Posting Komentar untuk "Foto Kongres Ibu Nusantara [KIN] HTI Yogyakarta"