Siswi Ini Nggak Mau Masuk Sekolah Gara-gara Trauma Wajah Dicoret Guru
Siswi SD Negeri 11 Sekayu, PDP (9), menolak pergi ke sekolah lagi seusai dihukum oleh gurunya yang berinisial MA. Hukuman yang membuat trauma itu berupa pencoretan wajah.
"Ya, anak saya setelah kejadian itu, tidak masuk sekolah karena takut, apabila guru MA masih ngajar di sekolah tersebut. Saya sudah bujuk tapi tetap saja tidak mau," ucap Asep Kharisma, ayah PDP, Selasa (2/9/2014).
Menurut Asep, anaknya masih punya keinginan sekolah di SD 11 Sekayu, Sumatera Selatan tersebut. Namun, dia tak mau MA masih jadi guru di sana. Asep berharap ada solusi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat atas masalah ini.
"Masalah ini sudah diproses dan kepala dinasnya telah berjanji kepada saya, akan memberikan sanksi tegas dengan dipindahkannya guru tersebut. Tapi sampai saat ini belum ada aksi nyata sanksi seperti apa yang diberikan kepada MA," tutur Asep.
Sementara itu, Kepala SD Negeri 11 Sekayu, Erna Ningsi, tak menambpik sudah lima hari PDP tak masuk sekolah. "Kejadian (hukumannya) hari Rabu (27/8/2014) lalu, hingga saat ini PDP tidak sekolah. Apabila ini dibiarkan, takutnya PDP akan ketinggalan dalam belajarnya," ujar dia.
Kepala Disdikbud Muba, Yusuf Amilin, mengaku tahu soal PDP yang menolak sekolah setelah pemberian hukuman tersebut. Menurut dia, sanksi untuk MA sudah dalam proses. "Pemindahan itu harus melalui mekanisme Surat Keputusan (SK) Bupati langsung. Mengingat saat ini bupati lagi dinas luar, jadi menunggu beliau menandatangani SK," tutur dia.
Diberitakan sebelumnya, MA menjambak dan mencoret muka siswi kelas V SD tersebut. Akibatnya, ada luka baret di pipi kiri PDP. Sebelum pencoretan itu, PDP juga diduga sempat dipukul memakai buku.
Berdasarkan cerita PDP, perbuatan MA itu bukan kali pertama. Sasarannya pun tak hanya PDP tetapi juga teman-teman sekelasnya. "Teman-teman kelas juga sering kena marah, kalau sering dipukul pakai buku," kata dia.(sumber:kompas.com)
[www.bringislam.web.id]
"Ya, anak saya setelah kejadian itu, tidak masuk sekolah karena takut, apabila guru MA masih ngajar di sekolah tersebut. Saya sudah bujuk tapi tetap saja tidak mau," ucap Asep Kharisma, ayah PDP, Selasa (2/9/2014).
Menurut Asep, anaknya masih punya keinginan sekolah di SD 11 Sekayu, Sumatera Selatan tersebut. Namun, dia tak mau MA masih jadi guru di sana. Asep berharap ada solusi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat atas masalah ini.
 |
| Ilustrasi |
"Masalah ini sudah diproses dan kepala dinasnya telah berjanji kepada saya, akan memberikan sanksi tegas dengan dipindahkannya guru tersebut. Tapi sampai saat ini belum ada aksi nyata sanksi seperti apa yang diberikan kepada MA," tutur Asep.
Sementara itu, Kepala SD Negeri 11 Sekayu, Erna Ningsi, tak menambpik sudah lima hari PDP tak masuk sekolah. "Kejadian (hukumannya) hari Rabu (27/8/2014) lalu, hingga saat ini PDP tidak sekolah. Apabila ini dibiarkan, takutnya PDP akan ketinggalan dalam belajarnya," ujar dia.
Kepala Disdikbud Muba, Yusuf Amilin, mengaku tahu soal PDP yang menolak sekolah setelah pemberian hukuman tersebut. Menurut dia, sanksi untuk MA sudah dalam proses. "Pemindahan itu harus melalui mekanisme Surat Keputusan (SK) Bupati langsung. Mengingat saat ini bupati lagi dinas luar, jadi menunggu beliau menandatangani SK," tutur dia.
Diberitakan sebelumnya, MA menjambak dan mencoret muka siswi kelas V SD tersebut. Akibatnya, ada luka baret di pipi kiri PDP. Sebelum pencoretan itu, PDP juga diduga sempat dipukul memakai buku.
Berdasarkan cerita PDP, perbuatan MA itu bukan kali pertama. Sasarannya pun tak hanya PDP tetapi juga teman-teman sekelasnya. "Teman-teman kelas juga sering kena marah, kalau sering dipukul pakai buku," kata dia.(sumber:kompas.com)
[www.bringislam.web.id]
Posting Komentar untuk "Siswi Ini Nggak Mau Masuk Sekolah Gara-gara Trauma Wajah Dicoret Guru"