80 Warga Sumedang Teler Gara-gara Tenggak Miras
Kepala
Humas RSUD Sumedang, Iman Budiman mengatakan, pasien yang masuk ke
RSUD
Sumedang, korban minuman keras oplosan di Sumedang, kian hari, terus
bertambah.
Hingga, Kamis, (4/12/2014) pukul 17.19 WIB, sudah ada 80
pasien yang masuk ke IGD RSUD Sumedang.
"Tiap
hari, pasien terus bertambah, kenaikannya (pasien yang masuk) cepat
sekali. Dari tanggal 1 Desember sampai hari ini, korban minuman keras
oplosan mencapai 80 orang, 80 itu termasuk yang meninggal dunia," kata
Iman saat ditemui di RSUD Sumedang, Kamis (4/12/2014). Menurut
Iman, 80 pasien itu berdatangan dari sejumlah kecamatan di Sumedang, di
antaranya, Kecamatan Tanjungsari, Kecamatan Cimanggung, Kecamatan
Pamulihan, Kecamatan Sumedang Utara, Semedang Selatan dan kecamatan
lainnya.
"Jadi tidak hanya di satu tempat saja," katanya. Iman
menambahkan, 80 korban itu juga datang dari usia yang bervariasi. "Mulai
dari 11 tahun sampai 62 tahun," katanya. Berdasarkan pantauan Kompas.com, di IGD RSUD Sumedang pasien korban minuman keras tumplek. Beberapa pasien ada yang muntah-muntah dan meringis kesakitan.
Miras Masalah Berakar Dari Kapitalisme Menurut
Aktivis HTI Sumedang, Rizqi Awal, Kejadian ini tidak lepas dari akar
Kapitalisme dan Sekulerisme. Inilah mengapa, senantiasa jatuhnya korban
semacam ini berulang kali."Ini
karena negara memelihara kemaksiatan, membiarkan kemaksiatan, dan
membolehkan kemaksiatan. Inilah negara yang sesungguhnya melakukan
tindakan keji kepada rakyatnya, dengan membolehkan keharaman dilakukan,"
tandasnya.Jadi
ini harus ditumpas hingga akarnya, dan meminta kepada seluruh pihak
untuk tidak menjual satu pun miras. Serta mengingatkan bahwa kejadian
ini timbul karena negara membiarkan kondisi ini terus berlangsung. (Kompas/misumedang)
[www.bringislam.web.id]

Posting Komentar untuk "80 Warga Sumedang Teler Gara-gara Tenggak Miras"