KH. Idrus Ramli: NU Bukan Paham Liberal, Islam Nusantara Sempitkan Dakwah


Pengurus Jam’iyah Nahdlatul Ulama harus kembali pada pijakan dasar, yakni isi Qonun Asasi NU. Dengan ini diharapkan NU benar-benar netral dari kepentingan politis manapun.

Demikian disampaikan KH. Idrus Ramli di Media Center Muktamar NU, Jombang, Senin (03/08/2015).

Gus Idrus, demikian sapaan akrab Idrus Ramli, bertekad ingin menyelamatkan NU dari kepentingan dan faham-faham yang merusak NU.

“Pemimpin struktural NU saat ini banyak yang sibuk dengan urusan-urusan yang tidak berkaitan dengan tujuan didirikannya organisasi NU,” papar Gus Idrus.

Menurutnya, belakangan ini banyak oknum yang ingin mengaburkan paham Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang dibangun oleh KH Hasyim Asyari, diantaranya paham-paham liberalisme.

“NU bukanlah golongan liberal, NU itu menganut faham Ahlus Sunnah wal Jama’ah,” tegasnya.

Lebih lanjut, dewan pakar ASWAJA Center ini mengatakan NU mengikuti konsep bermazhab As-Syairah Maturidiyah, dalam fikih mengikuti Madzaib Arba’ah, sedangkan di dalam tasawuf mengikuti madzhab Imam Al-Juned Al-Baghdadi dan Imam Abu Hamid Al-Ghozali.

“Jadi jelas paham liberal tidak termasuk dalam konsep Ahlus Sunnah wal Jama’ah,” simpulnya.

Saat ditanya pendapatnya tentang Islam Nusantara, ia mengatakan hal itu masih menjadi pro-kontra.

“Saya kira kita tidak perlu membawa-bawa Islam Nusantara, kita cukup membawa nama Ahlus Sunnah wal Jama’ah,” jelasnya.

Ia  menambahkan bahwa ASWAJA adalah konsep yang dikembangkan oleh KH. Hasyim Asyari, sampai-sampai beliau menulis kitas berjudul Risalah Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

Selain itu, Islam Nusantara oleh sebagian ulama dianggap sebagai penyempitan dakwah NU yang terbatas hanya di Nusantara.

“Atau secara umum kita seharusnya kembali kepada Islam yang Rahmatan lil Alamin, sesuai dengan Al-Qur’an,” pungkasnya. */Yahya G. Nasrullah

Rep: Admin Hidcom
Editor: Cholis Akbar Hidayatullah.com
[www.bringislam.web.id]

Posting Komentar untuk "KH. Idrus Ramli: NU Bukan Paham Liberal, Islam Nusantara Sempitkan Dakwah"