Dolar akan Turun Ketika Jokowi Lengser?
Dolar akan Turun Ketika Jokowi Lengser?
GELORA.CO – Koordinator Gerakan Perubahan (Garpu), Muslim Arbi menyatakan, ketidakkonsistenan Presiden Joko Widodo dalam membuktikan janji politiknya telah mempersulit situasi ekonomi nasional.
Hal ini dibuktikan dengan merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada beberapa waktu ini membuktikan hal tersebut.
Muslim mengingatkan, setidaknya terdapat 66 janji politik yang diucapkan oleh Jokowi ketika kampanye Pilpres empat tahun lalu. Dalam bidang ekonomi, Jokowi menjanjikan dolar akan berada di level Rp 10.000 dan pertumbuhan ekonomi 7% tiap tahunnya.
“Nah, ternyata pertumbuhan ekonomi stagnan pada angka 5% dan dolar sekarang sudah bertengger di atas Rp 15.000,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Aktual, Kamis (6/9).
Muslim melanjutkan, hal ini belum ditambah janji lainnya adalah tidak akan utang dalam menggerakkan roda ekonomi nasional. Saat ini, katanya, utang luar negeri sudah melebihi batas yang di boleh oleh UU yaitu di bawah 30% PDB.
“Ternyata utang negara sudah di atas 30%. Dan ini berpotensi langgar UU dan bisa di impeach seperti yang di lontarkan oleh pakar hukum tata negara, Prof Yusril Ihza Mahendara beberapa waktu lalu,” jelasnya.
Melihat kondisi ekonomi yang semakin terpuruk seperti saat ini, Muslim pun mengaku bingung. Menurutnya, sudah tidak jalan keluar bagi permasalahan ini selain mendesak Jokowi untuk mundur dari singgasananya.
“Maka solusinya adalah Jokowi harus segera mundur dan mempercepat Pemilihan Umum. Karena menteri-menteri ekonomi malah membuat ekonomi nasional semakin menuju keterpurukan dan mengancan kebangkrutan ekonomi dan Bangsa ini,” tegas Muslim.
Mmenguatnya dolar pada posisi Rp 15.000, menurutnya, membuktikan pasar semakin tidak percaya rezim penguasa. Oleh karenanya solusinya adalah agar bisa mengembalikan kepercayaan pasar dan menurunkan posisi dolar adalah Presiden Jokowi Turun dan Pemilu di percepat.
Posting Komentar untuk "Dolar akan Turun Ketika Jokowi Lengser?"