Prabowo dan Pandemi Covid-19



Oleh:Igor Dirgantara
 PANDEMI Covid-19 adalah ujian bagi calon presiden 2024. Pandemi bisa dilihat oleh masyarakat sebagai panggung politik untuk menunjukkan kapasitas mereka sebagai pemimpin berikutnya.

Berbagai tokoh dan elite politik, baik di legislatif maupun di eksekutif (lokal dan nasional) berlomba menunjukkan kinerja dan kemampuan terbaiknya dalam membantu rakyat kecil yang paling merasakan dampak dari ganasnya wabah virus Covid-19.


Tentu banyak kritikan adanya aroma pencitraan politik. Tetapi sebenarnya ada juga yang wajar dan tulus. Salah satu kriteria yang bisa dipakai untuk menilai hal tersebut adalah dari pikiran, ucapan dan tindakan dari tokoh yang bersangkutan.

Salah satunya datang dari Prabowo Subianto.

Di masa pandemi Covid-19, Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto punya konsistensi dan sinkronisasi yang tinggi antara pikiran, ucapan, dan tindakannya terhadap penanganan Covid-19 di Indonesia.

Pikiran

Prabowo adalah salah satu tokoh yang punya pemikiran optimistis bahwa Indonesia bisa menghadapi pandemi Covid-19 sebagaimana yang selalu digaungkan oleh Presiden Jokowi.

Dalam berbagai kesempatan, Menhan RI ini senantiasa menunjukkan dan membangun rasa percaya diri (confidence building measure) bahwa Indonesia akan mampu menghadapi badai virus Covid-19. Prabowo selalu menekankan agar masyarakat tidak panik, mengurangi mobilitas dan percaya pada imbauan pemerintah.

Ucapan

Sejalan dengan pemikiranya, Prabowo juga konsisten dengan ucapannya. Dalam sebuah diskusi virtual 9 Juli 2021, misalnya, Prabowo juga mengatakan agar semua pihak tetap kompak dalam menghadapi pandemi Covid. Sebab saat ini varian virus delta semakin meresahkan dan dibutuhkan kerja sama yang baik.

"Kita harus waspada dan kompak. Untuk itu kita harus meninggalkan adanya perbedaan pandangan, jangan menghujat siapa pun, mengkritik dengan cara yang  baik, juga membangun suatu ketenangan dan kekompakan," kata Prabowo Subianto.

Tindakan

Sebagai Menhan, Prabowo Subianto berinisiatif menjadikan dua fasilitas Badiklat Kemenhan di Pondok Labu, Jakarta Selatan, sebagai rumah isolasi mandiri pasien Covid-19.

Dua fasilitas Kemenhan itu yakni Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pertahanan (Pusdiklat Jemenhan Badiklat Kemhan) dan Pusdiklat Bahasa (Pusbahasa) Badiklat Kemenhan di Pondok Labu, Jakarta Selatan.

Dua tempat itu akan dijadikan rumah sakit satelit untuk membantu RS Suyoto menangani pasien Covid-19. Dalam kapasitasnya sebagai pembantu Presiden RI, Prabowo mampu mengoptimalkan kapasitas dan potensi dimiliki kementeriannya untuk membantu masyarakat di tengah badai pandemi.

Tentu saja ada tokoh dan elite politik lainnya, baik DPR, menteri, kepala daerah yang punya integritas tinggi untuk membantu masyarakat yang terimbas oleh pandemi saat ini. Tetapi Prabowo Subianto dinilai merupakan sosok yang paling sinkron dan konsisten dari pikiran, ucapan, dan tindakannya di masa pandemi Covid-19 sekarang ini.

Wajar, tidak berlebihan dan tidak selalu untuk diperlihatkan di medsos.

(Direktur Survey and Polling Indonesia (SPIN)

Posting Komentar untuk "Prabowo dan Pandemi Covid-19"