(2) Learning from Marketing Strategy of Muhammad SAW .

Customer Delight (2)


Fahmi Shadry
Praktisi Syariah Marketing and Marketing Insight,
Senior Consultant of Strategic Solution Partner
Pengurus Pusat Gugus Tugas Pengusaha HTI

Dari hasil riset global The Nielsen Company tahun 2007, ditemukan bahwasanya rekomendasi dari konsumen lain merupakan jenis iklan atau promosi yang paling terpercaya sehingga seseorang bersedia membeli produk tertentu.

Itulah mengapa berbagai merek top saat ini, banyak menggunakan 'testimony' dari konsumen lain dalam komunikasi pemasaran mereka. Atau melakukan pemasaran berdasarkan komunitas (marketing based on community) untuk mengembangkan promosi dari mulut ke mulut (Word of Mouth). Sebagai contoh, Unilever mengembangkan agen seribu Sunlight untuk meningkatkan penjualannya.

Sebelum sampai pada tingkatan rekomendasi, ada baiknya kita mengetahui lebih dulu tahapan interaksi antara konsumen dengan merek tertentu, sampai akhirnya mereka secara sukarela merekomendasikan merek tertentu pada orang lain. Indikator interaksi inilah yang digunakan oleh World Class Company untuk memonitor tingkat kesehatan merek (Brand Health Monitoring). Seperti tergambar dalam piramida berikut ini:

Indikator Brand Health yang pertama adalah Brand Awareness Level (BA). Indikator ini untuk mengukur berapa banyak target market yang mengenal merek kita. Seperti kata pepatah tak kenal maka tak sayang, maka agar merek kita disayang konsumen, mereka harus mengenal lebih dulu merek kita. Banyak cara yang umumnya digunakan oleh para pebisnis untuk mengenalkan mereknya. Dari cara yang berbiaya sangat mahal sampai yang berbiaya sangat rendah seperti: iklan di televisi, radio, koran, majalah, tabloid, internet, billboard, spanduk, banner, neon box atau dengan mengikuti pameran, menjadi sponsor event tertentu. Tetapi para pebisnis perlu memilih media mana yang paling efektif dan efisien dalam mengomunikasikan merek mereka. Iklan yang sukses tidak hanya mempu membuat merek kita dikenal luas, akan tetapi harus mampu membuat target konsumen bersedia membeli merek kita (creating sales). Fakta saat ini banyak sekali iklan yang hanya menghambur-hamburkan uang perusahaan, tanpa memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sales.

Salah satu bentuk iklan yang terbukti sangat efektif dan berbiaya murah adalah publicity (publikasi). Maksudnya konsumen atau media massa secara sukarela mempublikasi merek kita kepada khalayak, karena adanya keunikan atau keunggulan yang tidak dimiliki oleh merek lain. Banyak world class brand yang menjadi terkenal dan menjadi market leader melalui strategi publikasi ini, seperti: Nokia, Blackberry, Facebook, Amazon, Palm, eBay, Twitter dan The Body Shop. Dan merek local seperti ATM BCA, Molen Kartika Sari, Brownies Kukus Amanda. Termasuk juga global political party Hizb-ut-Tahrir menjadi dikenal luas di masyarakat melalui strategi publikasi, karena keunggulan fikrah dan thariqah dakwahnya.

Dalam bisnis obat-obatan Herbal, keampuhan Habbas Saudah banyak dikenal oleh masyarakat melalui publikasi konsumen yang pernah mengonsumsinya. Ketika hal ini dianggap berpotensi untuk menjadi bisnis besar, maka Darya Varia salah satu perusahaan farmasi terkemuka melakukan iklan di TV secara massif untuk mengenalkan mereknya, melakukan differensiasi dengan merek-merek lain serta memberikan jaminan kualitas.
Ada 3 elemen Brand Awareness yang biasanya dimonitor secara kontinyu oleh world class company dalam rangka mengukur tingkat kesehatan merek (Brand Health) mereka yaitu: Brand Top-of-Mind (TOM), Spontaneous Brand Awareness dan Aided Brand Awareness.

Secara sederhana, Brand Top-of-Mind (TOM) dapat diartikan sebagai merek yang pertama kali diingat ketika disebutkan satu produk kategori tertentu. Sebagai contoh ketika ditanya pada konsumen: Apa merek susu formula untuk anak-anak yang Anda ketahui? Maka bisa saja kita menjawab secara berurutan merek-merek berikut ini: Dancow, Bendera, Milo dan Indomilk. Maka di antara merek-merek tersebut, Dancow menjadi merek TOM.
Nabi Muhammad SAW, sebelum masa kenabiannya telah membangun personal branding awareness yang sangat kuat di kalangan pebisnis Quraisy. Ketika ditanyakan kepada khalayak ramai siapakah pebisnis yang paling dapat dipercaya dan dapat memberikan keuntungan besar maka mayoritas mereka secara spontan pasti menyebutkan nama Muhammad SAW, yang sangat terkenal dengan sebutan Al-Amien.

Nah pebisnis Muslim saya akan kupas lebih dalam tentang brand awareness ini di artikel berikutnya. Wallahu A'lam

Sumber : mediaumat.com


Posting Komentar untuk "(2) Learning from Marketing Strategy of Muhammad SAW ."