Ikhlas atas Kezhaliman dan Kemunafikan dari Sistem yang Ada?

Seorang teman menyuruh saya untuk ikhlas saja atas kezhaliman dan kemunafikan dari sistem yang ada sekarang ini, karena kerja saya marah marah saja terhadap ketidak adilan yang terjadi katanya..
Saya jawab ikhlas itu karena Allah, oleh karena itu cinta karena Allah dan benci karena Allah, senang karena Allah dan marah karena Allah.. itu adalah ikhlas..




Jadi apabila seseorang tidak suka dizhalimi karena Allah melarang menzhalimi diri sendiri apalagi dizhalimi oleh orang lain maka dia sesungguhnya ikhlas bukannya tidak ikhlas,


Apabila dia tidak suka melihat kemunafikan dan benci dengan orang-orang munafik yang tidak menepati janji maka sesungguhnya dia ikhlas bukan tidak ikhlas,


Apabila dia marah karena ketidak adilan yang terjadi karena tidak tegaknya syare'at Allah secara kaffah maka sesungguhnya dia ikhlas, bukan orang yang tidak ikhlas


Jadi menyuruh seseorang ikhlas sementara dia dizhalimi padahal pada hakekatnya dia tidak merasa senang dizhalimi maka sesungguhnya dia disuruh bodoh bukan disuruh ikhlas..


Menyuruh umat ikhlas dengan naiknya BBM, naiknya harga-harga barang, dan tidak adanya keadilan maka sesungguhnya umat disuruh bodoh bukan diajarkan ikhlas..


Ikhlasnya umat karena Allah Ta'ala yaitu dengan tegaknya Syare'at Allah secara kaffah di dalam kehidupan mereka, karena sebagai kemaslahatan bagi umat di kehidupannya di dunia, dan keselamatan bagi hisabnya di akherat nanti.


Ikhlas adalah memurnikan ketaatan kepada Allah Ta'ala sebagaimana firmanNya:


Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (al-Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. (TQS. az Zumar [39]: 2)


Katakanlah, “Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama.” (TQS. az-Zumar [39]: 11)


Rasulullah bersabda:

Sesungguhnya Allah tidak akan menerima amal kecuali amal yang dilaksanakan dengan ikhlas dan dilakukan karena mengharap ridha Allah semata. (al-Mundziri berkata, “Isnadnya shahih”).


Oleh karena itu penjawantahan ikhlas adalah melaksanakan seluruh perintahNya hanya karena Allah semata, menyukai apa yang disukai Allah, membenci apa yang dibenci Allah dan rasulNya, sebagaimana sabda Rasulullah saw:


"Barangsiapa yang memberi karena Allah, tidak memberi karena Allah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan menikah karena Allah, berarti ia telah sempurna imannya."
(HR Tirmidizi)


Maka bukanlah termasuk ikhlas orang yang berdiam diri terhadap kezhaliman, tetapi kebodohan, karena Allah memerintahkan amar ma'ruf nahi mungkar, memerintahkan untuk menegakkan hukum-hukumNya secara kaffah, memerintahkan untuk berdakwah sebagaimana sabda Rasulullah saw


"Siapa saja melihat kemungkaran hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya, jika tidak mampu dengan lisannya, jika tidak mampu dengan hatinya.."[HR.Imam Muslim, Tirmidziy, Ibnu Majah, dan An Nasaaiy]


"Seutama-utama jihad adalah kalimat haq yang disampaikan di depan penguasa fajir". [HR. Imam Ahmad, dalam Musnad Imam Ahmad]


"Ketahuilah, Jangan sampai kalian terhalangi untuk menyampaikan kebenaran yang ia lihat atau saksikan karena takut kepada manusia, karena sesungguhnya mengatakan suatu kebenaran atau mengingatkan suatu perkara yang besar tidak akan mendekatkan seseorang dengan ajal atau menjauhkan dari rizki." (HR Ahmad)


Apa yang kita dapatkan dari keikhlasan adalah diterimanya amal oleh Allah Ta'ala apabila sesuai dengan syari'atNya..[al-khilafah.org]


[Ust Ardi Muluk]


Posting Komentar untuk "Ikhlas atas Kezhaliman dan Kemunafikan dari Sistem yang Ada?"