“Sex on Valentine”

***
Aneh dengan judul diatas? bukannya ingin mendramatisir lho..tapi memang Faktanya demikian. Euphoria perayaan Valentine’s Day (VD) tak melulu berhubungan dengan bunga atau coklat saja, akan tetapi juga identik dengan KONDOM dan Seks bebas. Percaya ga percaya, percayalah. Berdasarkan pantauan Media di beberapa daerah permintaan kondom jelang Valentine meningkat pesat. Di kota Medan misalnya, berdasarkan pantauan dari wartawan Antara, Menjelang Valentine Day penjualan Kondom di sejumlah apotek di Medan meningkat pesat [antarasumut.com]. Fenomena ini terjadi merata hampir di semua Daerah. Bahkan di beberapa daerah semisal di Kediri Jawa Timur, kondom dibagikan secara Gratis ke hotel-hotel oleh KPAD (Komite Penanggulangan Aids Daerah).
Fakta ini sesungguhnya tidak aneh. Fakta lain dekemukakan oleh dr. Andik Wijaya, M.Rep.Med, seorang Seksolog dari Surabaya. “Sekarang Valentine’s Day nuansanya cenderung romantis dan erotis,” tuturnya. Ini bukan omong kosong lho. Salah satu faktor yang mensukseskan erotisme saat perayaan Valentine adalah makanan khas Valentine`s Day berupa coklat. Ada apa dengan coklat? menurut dr. Andik, coklat mengandung zat yang disebut Phenyletilamine atau zat yang bisa membangkitkan gairah seksual. Nah lho, ternyata…
Bukti lain, lanjutnya, pergeseran makna Valentine‘s Day, di Inggris 14 Februari malah dicanangkan sebagai The National Impotence Day (hari impoten nasional) dengan tujuan meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap ancaman impotensi 2 juta pria Inggris. Sedang di AS lebih parah lagi. 14 Februari ditetapkan sebagai The National Condom Week(pekan kondom nasional). “Maksudnya kampanye nasional penggunaan kondom, karena tiap perayaan Valentine‘s Day diikuti peningkatan kasus HIV/AIDS. Padahal tingkat kegagalan kondom mencapai 33,3 persen,” imbuh dr. Andik.
Bagaimana dengan di dalam negeri? Dr. Andik menuturkan, tiga tahun lalu ia diundang sebuah hotel berbintang di Surabaya menghadiri pesta Valentine‘s. Bonusnya undangan boleh check in sehari bersama pasangannya dengan jaminan tak dicek identitasnya (suami istri atau bukan). [beritakesehatan.com]
Fenomena Sex on Valentine dikuatkan juga saat seorang penulis, menjelang Valentine’s Day tahun 2004, pernah melakukan survei terhadap remaja pinggiran Kota Bandung seperti Cimahi, Batujajar, Padalarang, dan Lembang. Dibantu Lembaga Telaah Agama dan Masyarakat (eL-TAM) penulis menyebarkan 500 angket ke siswa siswi tingkat SMA di daerah tersebut. Hasilnya? Mengejutkan! Dari 413 responden yang menjawab angket secara “sah” 26,4% di antaranya mengaku lebih suka merayakan Valentine bersama gebetan atau kekasih dengan jalan-jalan, makan-makan lalu berciuman (melakukan seks). [Pikiran Rakyat, 12 Februari 2005; Samsul Ma’arif, “Valentine Day Bukan Budaya Kita, Tapi …”]
Kalau mau di kulik lagi tentu ada ratusan bahkan ribuan data sejenis. Kasus seks bebas ibarat Fenomena gunung Es, data yang terungkap di permukaan tak seberapa jika dibandingkan dengan kenyataan yang terpendam.
Sangat memeperihatinkan bukan? Ternyata di era sekuler-liberal sekarang ini gaya hidup permissif alias serba boleh telah menjalar ibarat virus menjangkiti para remaja. Terutama dalam urusan ekspresi cinta mereka pada pujaan hatinya. Katanya cinta suci, ternyata cuma cinta birahi. Ini mengkhawatirkan. Kalau tetap dibiarkan, gaya hidup sekuler ini bisa menyeret remaja pada kehidupan yang menuhankan hawa nafsu. Gaya hidup ala Marga satwa. Naudzubillah…
Remaja sekarang yang labil karena jauh dari ajaran agama serta doyan having funmerupakan target empuk dari para pelaku bisnis untuk menjerat mereka dalam gaya hidup hedonis demi meraih keuntungan yang bombastis. Para Remaja digiring agar aktif merayakan hari kasih sayang. Padahal jelas-jelas VD adalah budaya Barat yang harus kita hindari bukan malah kita ikuti.
Ingat, menunjukkan kasih sayang, nggak mesti saat VD. Kapan aja boleh kok. Yang terpenting dan pokok adalah ekspresikan cinta-kasih-sayang sesuai ajaran Islam yang mulia dan masuk akal. Bukan ajaran lain yang justru merendahkan derajat kita. Maka, jika ingin selamat dunia-akhirat: Cintai Islam dan amalkan aturan Islam dalam keseharian kita. Biar mantep cintanya, kuatkan dengan ikut pembinaan dan pengkajian Islam. Itu baru Kereen[F_Rozy, dr berbagai Sumber/cttn]



Posting Komentar untuk "“Sex on Valentine”"