Antasari : Boediono Gagal Talangi Dana Bank Indover, lalu Talangi Century. Untuk Biayai Pemilu dan Pilpres?
JAKARTA-Mantan Ketua KPK Antasari Azhar
menyatakan, Gubernur Bank Indonesia Boediono pada 2008 menyampaikan
rencananya akan menyuntik Bank Indover sebesar Rp 4,7 triliun. Hal ini
menimbulkan keyakinan publik bahwa suntikan ke Century oleh BI akibat
Boediono gagal suntik Indover. Jelas, ada niat jahat di sini.
"Rencana Bank Indonesia itu disampaikan
Pak Boediono ketika beliau menemui saya di kantor KPK pada Desember
2008," kata Antasari Azhar di hadapan rapat Tim Pengawas Kasus Bank
Century DPR RI di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu (12/9).
Rapat Tim Pengawas Kasus Bank Century
DPR RI dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung yang diampingi
Ketua DPR RI Marzuki Alie, serta dihadiri sebanyak 24 anggota Tim
Pengawas.
Menurut Antasari, sepengetahuannya pada
saat itu Bank Indover, yakni salah satu asing milik warga negara
Balanda, itu adalah bank bermasalah.
"Kenapa memilih Bank Indover Pak? Apakah dalam rangka penyelamatan ekonomi? Bank Indover kan bermasalah, kenapa tidak diamputasi saja," kata Antasari kepada Boediono.
Menurut Antasari, pada saat itu Boediono
menyatakan bahwa rencana menyuntik modal kepada Bank Indover sudah
mendapat persetujuan dari DPR RI.
Dari penjelasan Boediono, menurut
Antasari, dirinya berusaha mencari konfirmasi ke DPR RI, tapi mendapat
jawabannya belum ada persetujuan secara konkrit, sehingga persetujuan
itu dibatalkan lagi.
Meskipun Antasari mendapat jawaban dari
DPR RI bahwa persetujuan untuk menyuntik dana ke Bank Indonver sudah
dibatalkan, tapi ia mendapat informasi bahwa Bank Indonesia melakukan
kegiatan serupa yakni memberikan suntikan dana ke Bank Century.
Antasari kemudian berusaha melakukan
konfirmmasi ke Bank Indonesia dan mendapat jawaban bahwa Gubernur Bank
Indonesia, Boediono sedang melakukan kunjungan ke Amerika Serikat.
Ketua KPK itu kemudian menugaskan
sekretarisnya untuk menghubungi pimpinan Bank Century, guna menanyakan
apakah benar Bank Indonesia menyuntikkan dana ke Bank Century?
"Upaya saya melakukan konfirmasi ke Bank Indonesia maupun ke Bank Century sama sekali tidak ada maksud untuk melakukan prejudice," ucapnya.
Selanjutnya, kata Antasari, dirinya
belum sempat bertemu dengan Boediono, tapi lebuh dulu bertemu dengan
petugas di Rumah Tahanan Polda Metro Jaya.
Sejak saat itu, Antasari menyatakan,
tidak tahu lagi kelanjutan persoalannya, karena dirinya lebih fokus
menghadapi persoalan di Polda Metro Jaya.
"Saya menyampaikan penjelasan ini agar
persoalannya klir. Saya bertanggung jawab kepada Allah SWT. Kalau sampai
hal ini tidak saya luruskan, saya khawatir akan menjadi polemik yang
tidak selesai," katanya.
Agenda
Tim Pengawas Century DPR Rabu (12/9/2012) berbeda dengan hari biasanya.
Ini disebabkan kehadiran bekas Ketua KPK Antasari Azhar. Sebenarnya
secara substansi tak ada yang spesial dari informasi bekas Jaksa itu.
Ruang rapat Timwas Century DPR yang
berada di ruang KK gedung Parlemen, Rabu (12/9/2012) tak seperti biasa.
Selain dipenuhi pengunjung 'Fraksi Balkon', anggota Timwas Century
seluruhnya hadir, kecuali satu anggota dari Fraksi Partai Gerindra. Tak
tertinggal, sejumlah stasiun televisi menggelar siaran langsung acara
tersebut.
Hanya saja, dalam rapat yang dipimpin
Wakil Ketua DPR Pramono Anung itu nyaris tak ada informasi baru yang
dapat digali dari Antasari Azhar. Dalam kesempatan tersebut, Antasari
menegaskan tidak mengetahui secara teknis tentang proses bailout Bank
Century.
Dalam pertemuan 9 Oktober 2008 di Istana
Negara, Antasari mengatakan Presiden SBY menyampaikan ketidakinginan
Indonesia mengalami krisis seperti 1998. "Beliau menyampaikan
langkah-langkah administrasi," kata Antasari.
Dalam keadaan krisis, Antasari menirukan
pernyataan Presiden, tidak bisa menggunakan cara-cara normal. Antasari
melanjutkan, dalam konteks itu, sebagai Ketua KPK, Antasari mengingatkan
agar kebijakan yang diambil sesuai dengan perundang-undangan. "Ada
oknum yang menyelewengkan, kami bertindak," kata Antasari mengingatkan.
Antasari melanjutkan, seminggu setelah
pertemuan di Istana Kepresidenan, Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono
berkunjung ke kantor KPK. Terdapat beberapa hal yang disampaikan yakni
meminta agar terdapat sinergi antara KPK dan Bank Indonesia (BI).
"Nah saat itu, Pak Boediono juga
menyampaikan akan menyuntik Bank Indover Rp4,7 triliun. Saya jawab,
setahu saya Bank Indover bermasalah. Kalau Bank Indover dibailout, sama
saja mengisi ember bocor," kata Antasari.
Dalam kesempatan tersebut, Antasari
mengaku heran terkait bailout Century yang tidak dikomunikasikan dengan
dirinya oleh BI. Dia mengaku melakukan komunikasi dengan Deputi Gubernur
BI Siti Fadjriah agar menyampaikan kepada Boediono jika yang
bersangkutan telah kembali dari Amerika, ia akan melakukan berkomunikasi
dengan Gubernur BI itu.
"Kok Bank Century tidak dikomunikasikan
kepada kami," tambah Antasari yang mengaku tak sempat berkomunikasi
dengan Boediono karena tak lama dari itu, dirinya ditahan di Polda Metro
Jaya.
Penjelasan Antasari Azhar direspons
seluruh fraksi di Timwas Century. Mayoritas pertanyaan dari anggota
Timwas Century tidak dijawab oleh Antasari. Ini karena beberapa materi
pertanyaan anggota Timwas Century tidak diketahui Antasari. Antasari
menegaskan, ia hanya menghadiri pertemuan 9 Oktober 2008 di Istana
Kepresidenan.
Dalam rapat Timwas Century, anggota
Timwas Century dari Fraksi PPP Ahmad Yani mewacanakan pemanggilan mantan
Kabareskrim Susno Duadji. Ia beralasan, Susno memiliki banyak informasi
terkait bailout Century.
Namun gagasan ini ditentang oleh anggota
Timwas Century dari Fraksi Partai Demokrat Gede Pasek Suardika. Menurut
dia, Timwas Century bukanlah pansus angket yang melakukan pemeriksaan.
"Timwas Century itu mengawal rekomendasi, jadi kita kembalikan pada
kewenangan timwas. Kita jangan sampai menjadi pansus jilid II, memanggil
orang yang sudah kita panggil," kata Ketua Komisi III ini.
Dalam rapat Timwas Century disepakati
untuk meminta rekaman rapat 9 Oktober 2008 yang dipimpin Presiden SBY
terkait rencana penyelamatan dari krisis ekonomi. Timwas Century juga
menjadwal ulang bekas Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Rabu (19/9/2012)
pekan depan. Sedianya JK hadir Rabu (12/9/2012) ini, namun karena masih
di China, JK batal hadir.
Merespons kehadiran Antasari Azhar di
Timwas Century, Selasa (11/9/2012) malam, Sekretariat Gabungan menggelar
pertemuan di kediaman Sekretaris Setgab Koalisi Syarief Hasan. "Untuk
mensupport Pak Antasari Azhari," ungkap Ketua Fraksi PAN Tjatur Sapto
Edy.
Kehadiran Antasari Azhar memang menyedot
perhatian publik. Rasa Pansus Century sulit dielakkan muncul di ruang
rapat Timwas termasuk di sekitar lokasi rapat. Sejumlah tokoh tampak
hadir seperti Misbakhun, Ichsanudin Noorsy, dan Effendy Ghazali.
[Ant/L-8/GM/BringBackIslam]
Posting Komentar untuk "Antasari : Boediono Gagal Talangi Dana Bank Indover, lalu Talangi Century. Untuk Biayai Pemilu dan Pilpres?"