Antara pesanan dan pengalihan isu, Haris Abu Ulya : Pemindahan ustadz Ba'asyir sebuah kezaliman
"Saya melihatnya ini tindakan yang tidak manusiawi dan dzalim, beliau
yang sudah sepuh dan dalam kondisi kurang sehat densus 88 memindahnya.
Dan juga tidak memberitahu kepada pihak keluarga sebelumnya, ini
arogansi, hanya dengan mengenakan baju koko dan sarung beliau diangkut
via darat ke Nusakambangan." Kata ustadz Haris kepada arrahmah.com, Jakarta, Sabtu (6/10).
Layakya peristiwa Bom Bali, Direktur The Community Of Ideological
Islamic Analyst (CIIA) ini menduga Densus 88 melakukan kegiatan yang
menimbulkan sasaran multi efek serta dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan tertentu.
"Saya menduga di moment Bom Bali, Densus bekerja untuk membuat multi
efek. Kemungkinannya, ini pesanan donatur (Australia atau AS), kedua ini
diharapkan bisa alihkan pertarungan KPK-Polri atau isu krusial lainnya,
ketiga ini pancingan untuk membuat marah/meradikalisasi dan
memprovokasi kelompok jihadis, atau ini upaya untuk menjaga panasnya isu
terorisme agar bisa ambil keuntungan politik dibaliknya. " Jelas Ustadz
Haris.
Lebih dari itu, ia berharap semua pihak tidak mudah terpancing atas
kemungkinan-kemungkinan yang ditimbulkan atas pemindahan Amir Jama'ah
Anshorut Tauhid tersebut.
"Untuk kemungkinan kedua dan ketiga saya harap tidak terpancing, KPK
tetap saja bersikap tegas kepada para Koruptor besar dari institusi
Polri. Dan juga para simpatisan ustad Abu tidak perlu terpancing dengan
"permainan" Densus." imbau salah satu pimpinan Hizbut Tahrir Indonesia
ini.
Sambungnya, aparat kepolisian dalam menangani terorisme telah melakukan ketidakadilan dengan menerapkan standar ganda.
"Umat sangat tahu, perlakuan densus tidak konsisten terhadap kasus
"terorisme", kenapa si Ale (Ali Imron) tidak juga dipindah? Apa karena
ia bisa ikuti semua kemauan Densus? Atau koruptor kelas kakap tidak juga
di buang ke Nusakambangan? Ini kedzaliman yang berbahaya," pungkas
ustadz Haris. (bilal/arrahmah.com)
Posting Komentar untuk "Antara pesanan dan pengalihan isu, Haris Abu Ulya : Pemindahan ustadz Ba'asyir sebuah kezaliman"