GMNI : Harga BBM Naik, SBY-Budiono Harus Turun
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kefamenanu, Kabupaten
Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, meminta Presiden Soesilo
Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Boediono turun dari
jabatannya, jika tetap menaikan harga BBM bersubsidi.
Ketua GMNI Kefamenanu, Bernadus Budi Bani, kepada Kompas.com,
Jumat (15/6/2013) mengatakan pemerintah yang berencana menaikkan harga
BBM menunjukkan kegagalan manajemen energi nasional pemerintahan
SBY-Boediono.
Pemerintahan SBY-Budiono juga dinilai gagal dalam
meningkatkan produksi minyak nasional untuk menyeimbangkan kebutuhan
minyak domestik.
"Ironisnya kelemahan pemerintah dalam mengurus
defisit energi nasional yang saat ini mencapai 40 persen, kemudian harus
dibebankan kepada rakyat untuk menanggungnya dengan dalih penyesuaian
harga minyak dunia dan penyesuaian postur APBN," kata BUdi.
"Bila
melihat perkembangan harga minyak dunia yang berada di angka 107,4 dolar
AS per barel justru menunjukkan tren menurun dari pergerakan harga
minyak dunia per Februari 2013 yang berkisar di angka 115 dolar AS per
barel," tambah Budi.
Menurut Budi, beberapa ekonom dunia
memprediksi harga minyak dunia masih akan terus turun seiring dengan
semakin lemahnya penjualan ritel AS dan penurunan produksi industri di
Eropa.
"Terlepas dari fluktuatifnya perkembangan harga minyak di
pasaran dunia, seharusnya pemerintah Indonesia melakukan langkah-langkah
konstruktif dalam melakukan manajemen energi nasional secara terpadu
dan melakukan optimalisasi produksi minyak nasional, menemukan
sumber-sumber minyak baru dan meningkatkan produksi gas sebagai sumber
energi pengganti minyak," ujar Budi.
Budi menambahkan, pemerintah
juga harus memastikan perusahaan-perusahaan minyak asing yang beroperasi
di Indonesia untuk melakukan optimalisasi produksi serta melakukan kaji
ulang terhadap kontrak-kontrak perusahaan minyak asing.
Pada
tataran ini, pemerintah harus berani menutup operasi perusahaan asing
yang sudah habis masa kontrak kerjanya dan menyerahkan kepada Pertamina
untuk menjamin ketersediaan produksi minyak nasional.
"Kami
mengkritik dan menilai pemerintahan SBY-Boediono yang hanya menggunakan
pendekatan praktis pragmatis dalam setiap kebijakan energi tanpa mencari
sebab permasalahannya,"kata Budi.
Posting Komentar untuk "GMNI : Harga BBM Naik, SBY-Budiono Harus Turun"