Mengapa Hampir tak Bisa Dibedakan antara Partai Islam dan Non Islam?
JAKARTA - Ketua
Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin, MA berharap agar
Pengajian Politik Islam (PPI) mampu memberikan kontribusi positif bagi
umat Islam. Jangan sampai umat Islam justru mengalami demoralisasi
lantaran money politik.
“Sayangnya
umat Islam ini terlalu baik, begitu datang partai-partai politik
luluhlah hatinya. Mungkin apakah karena mendapat sebaran materi, power of money(keuangan
yang maha kuasa) akhirnya terjadi demoralisasi umat. Ini saya sampaikan
untuk menjadi alasan pentingnya PPI (Pengajian Politik Islam) ini,”
kata Din Syamsudin saat memberikan sambutan di hadapan ratusan hadirin
di masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Ahad (16/6/2013).
Ia pun mendorong panitia PPI agar mengundang para politisi Muslim untuk ikut memberikan pencerahan.
“Mungkin Kyai
Cholil Ridwan dan para pemrakarsa kita cari cara agar bisa menarik
perhatian umat Islam yang lebih banyak, mungkin diundanglah para
politisi-politisi Muslim,” imbuhnya.
Namun di sisi
lain ia juga menyayangkan sikap para politisi yang berada di
partai-partai Islam justru tidak mampu menampilkan kehidupan Islam dalam
Politik.
“Hampir tidak bisa dibedakan antara partai Islam dan partai tidak Islam, karena sama-sama dipanggil oleh KPK. Sayangnya tidak mampu menampilkan warna kehidupan Islam dalam kehidupan politik,” tutupnya [http://goo.gl/oCc2a]
Posting Komentar untuk "Mengapa Hampir tak Bisa Dibedakan antara Partai Islam dan Non Islam?"