Maktab I’lami Pusat Hizbut Tahrir: Setelah memonitor hilal Ramadhan al-mubarak malam ini, tidak terbukti terlihat hilal dengan ru’yat yang syar’iy
Keterangan Pers
Hasil Monitoring Hilal Ramadhan
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ
فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى
وَالْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَن كَانَ
مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ
اللّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُواْ
الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ اللّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ
تَشْكُرُونَ
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan
Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu
dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa
di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka
hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak
hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah
menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.
Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya
kamu bersyukur. (TQS al-Baqarah [2]:185)
Segala puji hanya bagi Allah SWT. Shalawat dan salam semoga
senantiasa tercurah kepada Rasulullah saw, beserta keluarga dan para
sahabat berliau serta siapa saja yang loyal kepada beliau dan siapa saja
yang mengikuti beliau dan menyelusuri jejak langkah beliau, menjadikan
akidah islamiyah sebagai asas pemikirannya, dan hukum-hukum syara’
sebagai standar untuk perbuatan-perbuatannya dan sebagai sumber untuk
hukum-hukumnya. Amma ba’du.
Imam al-Bukhari telah mengeluarkan didalam Shahih-nya
dari jalur Muhammad bin Ziyad, ia berkata: aku mendengar Abu Hurairah
ra berkata: Nabi SAW bersabda, atau ia berkata: Abu al-Qasim saw
bersabda:
«صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ، فَإِنْ غُبِّيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلاَثِينَ»
Berpuasalah kalian karena melihat hilal dan berbukalah kalian
karena melihat hilal dan jika tertutup mendung maka genapkanlah hitungan
Sya’ban tiga puluh
Dan pada kesempatan ini telah datang dari al-‘alim al-jalil Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah amir Hizbut Tahrir sebagai berikut:
————————-
بسم الله الرحمن الرحيم
Kepada Saudara-saudara yang jujur dan mukhlis, para pengemban dakwah …
Kepada semua kaum Muslimin di mana saja di seluruh dunia …
Assalamu ‘alalikum wa rahmatullah wa barakatuhu.
Allah SWT berfirman:
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ
عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ﴾
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (TQS al-Baqarah [2]: 183)
Dan Allah SWT berfirman:
﴿فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ﴾
Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu (TQS al-Baqarah [2]:185)
Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang telah dikeluarkan oleh imam
al-Bukhari dari Abu Hurairah ra: Nabi SAW bersabda, atau ia berkata:
Abu al-Qasim SAW bersabda:
«صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ، فَإِنْ غُبِّيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلاَثِينَ»
Berpuasalah kalian karena melihat hilal dan berbukalah kalian
karena melihat hilal dan jika tertutup mendung maka genapkanlah hitungan
Sya’ban tiga puluh
Imam Muslim telah mengeluarkan dari Abu Hurairah ra dengan riwayat bahwa Nabi saw bersabda:
«صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ، فَإِنْ غُمِّيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا الْعَدَدَ»
Berpuasalah kalian karena melihat hilal dan berbukalah kalian
karena melihat hilal dan jika tertutup mendung atas kalian maka
genapkanlah hitungan
Setelah memonitor hilal Ramadhan al-mubarak malam ini, malam
Selasa, maka tidak terbukti terlihat hilal dengan ru’yat yang syar’iy.
Atas dasar itu besok, Selasa, adalah penggenapan bulan Sya’ban insya’a Allah. Dan besoknya, Rabu, adalah hari pertama bulan Ramadhan al-Mubarak tahun 1434 H, bertepatan 10 Juli 2013.
Sesungguhnya kali memohon kepada Allah SWT akan menerima dari kaum
Muslimin puasa dan qiyam Ramadhan, dan Allah SWT mengampuni kita semua
atas dosa-dosa kita yang terdahulu seperti yang disabdakan oleh
Rasululalh saw dalam hadits yang dikeluarkan oleh al-Bukhari dan Muslim
dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw bersabda:
«مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»
Siapa saja yang berpuasa Ramadhan dilandasi keimanan dan
senantiasa mengharap keridhaan Allah, diampuni untuknya dosa-dosanya
yang telah lalu
Dan dalam riwayat lain dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw besabda:
«مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»
Siapa saja yang melakukan qiyam Ramadhan dilandasi keimanan dan
senantiasa mengharap keridhaan Allah, maka diampuni untuknya
dosa-dosanya yang terdahulu
Saudara-saudara yang dimuliakan Allah. Allah SWT pada bulan Sya’ban
tahun kedua hijriyah telah mewajibkan puasa bulan Ramadhan, dan dia
adalah bulan yang di dalamnya diturunkan al-Quran:
﴿شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ﴾
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan
yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda
(antara yang hak dan yang bathil). (TQS al-Baqarah [2]:185)
Ramadhan juga merupakan bulan di mana Allah SWT memuliakan umat
dengan pertolongan dan kemenangan yang nyata. Dahulu peperangan Badar
al-kubra terjadi pada 17 Ramadhan di mana pada peperangan itu kaum
musyrik Mekah dikalahkan dengan kekalahan yang besar … Kemudian
peperangan besar lainnya terjadi di bulan Ramadhan yang mulia ini. Mulai
Fathu Mekah al-Mukarramah pada 20 Ramadhan tahun ke-8 hijriyah sampai
perang al-Buwaib “dekat kota Kufah saat ini” yang merupakan Yarmuk
Persia dimana kaum Muslimin di bawah pimpinan al-Mutsanna memperoleh
kemenangan pada 14 Ramdadhan 31 H. kemudian pembebasan Amuria dengan
pimpinan al-Mu’tashim pada 17 Ramadhan 223 H. Perang ‘Ayn Jalut yang di
situ kaum Muslimin mengalahkan Tatar pada 25 Ramadhan tahun 658 H,
sampai berbagai kemenangan lainnya yang terjadi di bulan Ramadhan yang
mulia…
Begitulah, puasa Ramadhan dikaitkan dengan al-Quran yang mulia yang
tidak dimasuki kebatilan dari sisi manapun… puasa dikaitkan dengan
pembebasan dan kemenangan… dikaitkan puasa dengan jihad … dikaitkan
puasa dengan penerapan hukum-hukum Allah … Setiap orang yang memiliki
mata dan penglihatan mengetahui bahwa hukum-hukum Allah tidak terpisah
satu sama lain, baik hukum-hukum ibadah, jihad, muamalah, akhlak dan
perilaku, hudud dan jinayat … dan lainnya. Semuanya datang dari sumber
yang sama. Siapa saja yang mendalami ayat-ayat al-Kitab al-karim akan
mendapati hal itu dengan sangat jelas. Hal itu juga tampak jelas pada
ayat-ayat puasa, ayat sebelumnya dan sesudahnya. Penjelasannya sebagai
berikut:
Allah SWT telah menurunkan ayat-ayat puasa di surat al-Baqarah, jus II, rubu’ II yang dimulai dengan firman Allah SWT:
﴿ لَّيْسَ
الْبِرَّ أَن تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ
وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ
وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَىٰ
حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ
السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى
الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا ۖ وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ ﴾
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu
kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada
Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan
memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan
orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya,
mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati
janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam
kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang
yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (TQS al-Baqarah [2]: 177)
Sampai firman Allah SWT:
﴿ أُولَٰئِكَ لَهُمْ نَصِيبٌ مِّمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ ﴾
Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian daripada yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya. (TQS al-Baqarah [2]: 202)
Dengan mendalami ayat-ayat ini menjadi jelas bahwa ayat-ayat tersebut mencakup hukum-hukum al-birr
(kebaikan) dan keimanan, qishash, wasiyat, ayat-ayat puasa dan do’a…
dan penguasa, memakan harta secara batil, kemudian perang di jalan Allah
dan haji. Hukum-hukum Allah saling berhubungan satu sama lain. Tidak
ada perbedaan antara satu hukum dengan hukum yang lain, antara satu
kewajiban dengan kewajiban yang lain. Pihak yang menjelaskan ibadah
adalah Allah SWT yang juga menjelaskan muamalah, uqubat, politik dan
jihad, menjelaskan akhlak, makanan, pakaian dan selainnya. Dan
hukum-hukum itu menurut konteks yang sama ada dalam kekuatan yang sama
dari sisi implementasi dan keharusan. Kewajiban (fardhu) dalam ibadah
seperti fardhu dalam muamalah, seperti fardhu dalam uqubat dan seperti
fardhu dalam baiat kepada khalifah, jihad dan seluruh hukum lainnya.
Tidak boleh dipisahkan antara satu dengan yang lain sama sekali. Islam
adalah satu kesatuan yang tidak terpisah-pisah. Dan dakwah kepada Islam
adalah satu untuk menerapkannya di dalam negara, kehidupan dan
masyarakat. Atas dasar itu, siapa saja yang memisahkan antara ayat-ayat
Allah dan mengatakan pemisahan agama dari kehidupan, atau pemisahan
agama dari politik, maka dia telah melakukan dosa dan kejahatan yang
besar yang menjerumuskan pelakunya ke dalam kehinaan di dunia dan azab
sangat pedih di akhirat.
Sebagai penutup, Allah SWT menyebutkan doa diantara lima ayat-ayat puasa di surat al-Baqarah. Allah SWT berfirman:
﴿وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي
فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ
فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ﴾
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka
(jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan
orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka
itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (TQS al-Baqarah [2]: 186)
Pemisah di antara dua hal yang saling berkaitan menunjukkan keagungan
pemisah itu. Jadi Allah SWT telah memerintahkan puasa, kemudian Dia
memerintahkan berdoa, kemudian Allah menyempurnakan ayat-ayat puasa
dikarenakan keagungan posisi doa. Maka perbanyaklah doa pada bulan
Ramadhan. Rasul saw bersabda di dalam hadits yang mulia yang telah
dikeluarkan oleh imam Ahmad dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah
saw bersabda:
«ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ:
الْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَدَعْوَةُ
الْمَظْلُومِ تُحْمَلُ عَلَى الْغَمَامِ، وَتُفْتَحُ لَهَا أَبْوَابُ
السَّمَاوَاتِ، وَيَقُولُ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ: وَعِزَّتِي
لَأَنْصُرَنَّكَ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ»
Tiga golongan yang doa mereka tidak ditolak: imam (pemimpin) yang
adil, orang yang berpuasa hingga ia berbuka, dan doa orang yang
dizalimi, doa mereka diusung di atas awan, dibukakan pintu-pintu langit
dan Rabb ‘ajja wa jalla berfirman: demi kemuliaanKu sungguh aku tolong
engkau meski setelah beberapa waktu
Maka penyebutan doa diantara ayat-ayat puasa merupakan dalalah atas
dorongan untuk berdoa pada bulan Ramadhan dan penjelasan keutamaan doa
di bulan Ramadhan itu dan berita gembira akan diijabahnya doa tersebut.
Allah SWT itu dekat dan Maha memenuhi doa.
Sebagai penutup, kita wajib memperhatikan puasa agar Allah ridha
kepada kita dan mengampuni kita atas dosa-dosa yang terdahulu. Kita
wajib memperhatikan amal perjuangan untuk melanjutkan kehidupan islami
dengan tegaknya al-Khilafah ar-Rasyidah agar kita menjadi bagian dari
orang-orang yang meraih kemenangan di dunia dengan penerapan hukum-hukum
Allah, bernaung dengan rayah Rasulullah saw, rayah al-‘Uqab, rayah lâ
ilaha illâ Allâh Muhammad rasûlullâh. Dan kita juga termasuk orang yang
meraih kemenangan di akhirat dengan izin Allah SWT, bernaung dengan
naungan Allah pada hari tidak ada naungan kecuali naungan Allah. Dan
kita memohon kepada Allah SWT agar menerima dari kita puasa dan qiyam di
bulan yang mulia yang awalnya adalah rahmat, petengahannya adalah
maghfirah (ampunan) dan akhirnya adalah pembebasan dari api neraka. Juga
kita berdoa agar Ramadhan yang akan datang tidak menghampiri kita
kecuali Khilafah Rasyidah yang mengikuti manhaj kenabian telah menaungi
kita dan memuliakan kita, dan dengannya umat kembali menjadi sebaik-baik
umat yang dikeluarkan untuk umat manusia.
﴿كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ﴾
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman
kepada Allah. (TQS Ali Imran [3]: 110)
Dan khalifah ada di tengah kita seperti yang disabdakan oleh Rasulullah saw:
«إِنَّمَا الْإِمَامُ جُنَّةٌ، يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ، وَيُتَّقَى بِهِ…»
Sesungguhnya seorang imam itu laksana perisai, orang-oran berperang dibelakangnya dan berlindung kepadanya … (HR Muslim dari Abu Hurairah ra).
Dan khalifah telah menghancurkan thaghut di bumi Syam dan
menyelamatkan kaum Muslimin di Syam, orang-orang tua, wanita, anak-anak
dari kotoran thaghut dan orang-orang zalim … dan kita ada di belakang
khalifah itu untuk melenyapkan para thaghut dari bumi Islam dan
menerapkan hukum-hukum Islam di sana sehingga lenyap pulalah berbagai
fitnah di Mesir dan selain Mesir akibat tidak diterapkannya hukum-hukum
Allah SWT … Dan kemudian khalifah memimpin kita untuk membebaskan
Palestina seluruhnya dari najis negara Yahudi, sehingga al-Quds tempat
Isra’ dan mi’raj Rasulullah saw kembali mulia dengan Islam dan tentara
Islam … kita berperang di belakang Khalifah itu untuk membebaskan
Kashmir dan negeri-negeri kaum Muslimin yang diduduki dari tangan kaum
kafir penjajah. Sehingga tidak tersisa dari bumi Islam kecuali telah
dinaungi oleh panji Islam.
﴿وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ * بِنَصْرِ اللَّهِ يَنْصُرُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ﴾
Dan di hari (kemenangan) itu bergembiralah orang-orang yang beriman, karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang. (TQS ar-Rum [30]: 5)
Wassalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu.
Saudaramu
Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah
Amir Hizbut Tahrir
————————-
Sebagaimana saya merasa gembira mentransformasikan ucapan selamat
direktur Maktab I’lami pusat Hizbut Tahrir dan seluruh aktifis kepada
Amir Hizbut Tahrir al-‘alim al-jalil Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah dan
seluruh kaum Muslimin dengan datangnya bulan Ramadhan yang mulia ini.
Seraya memohon kepada Allah SWT agar menjadikan kita diantara
orang-orang bertakwa bulan ampunan dan kebaikan ini, sebagaimana kami
memohon kepada Allah SWT agar menyampaikan kita ke Lailatul Qadar dan
mengaruniai kita dengan pahalanya.
Allahumma Rabb langit dan bumi, muliakanlah kami dengan baiat kepada
khalifah kaum Muslimin didalam al-Khilafah ar-Rasyidah yang kedua, dalam
waktu dekat dan segera ya Allah … Allahumma amin, amin, amin.
Wassalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu.
Malam Selasa, penggenapan bulan Sya’ban 1434 H bertepatan 9 Juli 2013 M.
Ustman Bakhasy
Direktur Maktab I’lami Pusat
Hizbut Tahrir
Posting Komentar untuk "Maktab I’lami Pusat Hizbut Tahrir: Setelah memonitor hilal Ramadhan al-mubarak malam ini, tidak terbukti terlihat hilal dengan ru’yat yang syar’iy"