Silaturrahmi Akbar Hizbut-Tahrir Bersama Ulama

Silahturahmi Akbar HTI bersama Ulama’

Silahturahmi Akbar ini diadakan Selasa malam, 24 September 2013 di Wisma Antara, Jakarta.

Setelah pembacaan ayat suci al Qur'an, Kalimatut Taqdim dibawakan oleh Ketua DPP HTI, Ust. Rochmat S. Labib dengan tema "Bahaya jika Ulama tak tahu wajibnya Khilafah". Tegaknya Khilafah adalah keniscayaan, HT menunjukkan dengan raihan dukungan yg bukannya surut namun makin membesar. Dunia sedang berubah, tuntutan perubahan di mana-mana. sebagai umat Rasulullah kita inginkan perubahan yg diridhoi Allah SWT. Sejatinya Ulama tampil di garda terdepan perubahan yg diridhai Allah SWT yaitu perubahan menuju tegaknya Khilafah.


Syeikh Osman Bakhos dari Libanon berkenan menyampaikan tausiyahnya melalui rekaman video. Beliau menyampaikan ulama bagaikan bintang, jika ia tak lagi bersinar maka manusia akan tersesat. Ia menyayangkan adanya fatwa-fatwa ulama yang nyeleneh seperti contohnya fatwa ulama al azhar yang mdukung kudeta militer di Mesir. Beliau mengajak ulama untuk tidak melakukan kompromi sedikit pun terhadap sistem kufur saat ini dan membongkarnya. Insya Allah, janji Allah yaitu tegaknya Khilafah Islamiyyah akan segera diberikan kepada kaum muslimin.

Alasan HT menyibukkan diri menegakkan Khilafah bukan semata karena alasan rasional namun karena ingin mencontoh para Sahabat. Jika kita ingin menegakkan Khilafah, tidak boleh dengan cara yang dibuat sendiri namun harus merujuk pada syariat. Jika kita ingin menegakkan khilafah mengapa harus pakai metode demokrasi barat, bukankah syariat telah menjelaskan caranya sndiri. Kita harus fokus dg apa yg sudah dicontohkan Rasulullah dalam menegakkan Khilafah, demikian disampaikan Ust. Syamsudin Ramadhan. Beliau juga menjelaskan alasan menegakkan Khilafah harus sesuai contoh Rasul dan Sahabat. Jika kita ingin memlih bergabung pada kelompok dakwah, harus merujuk QS. Ali Imran 104. Kelompok atau partai dakwah itu harus mengajak pada Al Khair (Islam) bukan demokrasi, nasionalisme dll. Kalau ada partai Islam masih menyeru selain Islam, maka hakikatnya bertentangan dg QS. Al Imran 104 tersebut.

Jubir HTI Ust Ismail Yusanto menanyakan kepada para ulama, "cita-cita kita ini apa? kalau menegakkan kembalinya khilafah, maka mari tegakkan khilafah bukan yg lain. Berjuang menjadi Presiden berbeda dengan menegakkan Khilafah. Pertanyaannya, apakah presiden adalah tahapan menuju Khilafah? Bukan. Jika kita menasihati mereka yg memiliki kekuasaan saat ini bukan berarti kita ingin memasukinya. HT tak pernah menyembunyikan ide dan perjuangannya, karena yakin ini semua dari Allah SWT. Saat kita diadili Allah SWT di akhirat kelak, kita tak diadili dengan Pancasila dan UU, tapi kita diadili dengan Al Quran dan Sunnah.

Jubir HTI Ust. Ismail Yusanto memimpin konferensi pers tentang penolakan kedatangan Obama oktober 2013 di sela-sela acara. Ia menerangkan, Jika kita ingin Istiqomah dalam dakwah tidak bisa kita berdiri sendiri, kita harus bergaul dengan orang-orang Mukhlis. Tidak sama orang yang berjuang sebelum kemengan dan sesudah wujudnya kemenangan. Derajat lebih tinggi bagi yang brjuang sebelum wujud kemenangan.

KH. Soffar Mawardi menyampaikan pernyataan sikap ulama atas rencana kunjungan presiden AS barack obama ke indonesia. Lalu perwakilan ulama menandatangi pernyataan sikap tolak kedatangan obama ke Indonesia. Setelah itu acara Silaturahmi Akbar HTI bersama 'Ulama ditutup dengan doa oleh ust. Saifuddin Zuhri. [bringislam.web.id]

Silaturrahmi Akbar Hizbut-Tahrir Bersama Ulama

Silaturrahmi Akbar Hizbut-Tahrir Bersama Ulama
Silaturrahmi Akbar  Bersama Ulama

Silaturrahmi Akbar Hizbut-Tahrir Bersama Ulama

Silaturrahmi Akbar Hizbut-Tahrir Bersama Ulama

Silaturrahmi Akbar Hizbut-Tahrir Bersama Ulama

Silaturrahmi Akbar Hizbut-Tahrir Bersama Ulama

Silaturrahmi Akbar Hizbut-Tahrir Bersama Ulama

Posting Komentar untuk "Silaturrahmi Akbar Hizbut-Tahrir Bersama Ulama"