WALI SONGO DAN KHILAFAH

WALI SONGO DAN KHILAFAH

WALI SONGO DAN KHILAFAH

Nama Wali Songo sebagai Penyebar ‪#‎Islam‬ di Pulau Jawa sangat dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama yang beragama Islam.

Mereka adalah para da’i yang ditugaskan oleh ‪#‎Khilafah‬ Ustmani pada waktu itu untuk berda'wah dengan membagi wilayah ‪#‎Jawa‬ menjadi tiga, dengan masing-masing wilayah diisi oleh 3 da’i. Kemudian pucuk pimpinan para da'i dipegang oleh Sunan Ampel karena beliau lebih dekat hubungannya dengan Kerajaan ‪#‎Majapahit‬.

Tepatnya pada tahun 1404 Masehi, ‪#‎Khalifah‬ Muhammad I mengutus Maulana Malik Ibrahim (biasa kita kenal dengan Sunan Gresik) untuk berda'wah di Nusantara ( ‪#‎Indonesia‬ ).
Maulana Malik Ibrahim adalah pakar pertanian dan akhirnya menetap dan wafat di Gresik, Jawa Timur.

Begitu juga dengan Sunan Kudus, beliau asli berasal dari Al Quds, ‪#‎Palestina‬. Beliau adalah pakar strategi perang di masa Khilafah Ustmani, pun juga dengan Sunan Gunung Djati yang berasal dari Palestina.

Sunan Kudus dikawal oleh 2 orang dari ‪#‎China‬ sebagai pembantu perang dan arsitektur antaranya Ti Lin Tsing ( Pakar Wushu ), dan Sung Kin Ang ( Pakar Ukir ). Pengiriman ulama Islam yang lebih dikenal Wali Songo dari luar nusantara ini berlanjut sampai datangnya ‪#‎Portugis‬ ke Sunda Kelapa.

Untuk membantu perjuangan Islam di tanah air, para wali diyakini bukanlah sebutan untuk 9 individu akan tetapi sebutan status jabatan yang dibentuk untuk membantu kelangsungan pemerintahan Islam di Tanah air.

Kesultanan di Nusantara lahir untuk menjadi alat dalam menerapkan Hukum / Aturan ALLAH SWT. Setelah perjalanan panjang da’wah selama 80 tahun, secara serentak dan paripurna wilayah-wilayah yang ada di pulau Jawa dan daerah lainnya di ‪#‎Nusantara‬ serta daerah sekitarnya berdiri / lahir kesultanan-kesultanan.

Seluruh wilayah Nusantara dan sekitarnya diterapkan syariah Islam, serta menggabungkan diri didalam Negara Khilafah Ustmani pada waktu itu.

Pada masa itu pula kemuliaan peradaban umat berada pada masa keemasan. Wilayah Nusantara dijuluki dengan “Gema Ripah Loh Jinawi, Toto Tentrem Kerto Raharjo”.

Juga ketika ‪#‎Marcopolo‬ bersandar di perairan pulau ‪#‎Sumatera‬, ia menyebutnya dengan sebutan “The Law of Muhammad”.

FOTO : Masjid Kudus-Jawa Tengah

Konon, Sunan Kudus merasa rindu dengan kampung halamannya di Palestina, maka dari itu dibangunlah masjid dan diberi nama Masjid Kudus. Tekstur kubahnya mirip dengan masjid Al Quds di Palestina.

Untuk mengambil hati rakyat Nusantara pada waktu itu maka dibangunlah beberapa arsitektur peninggalan kerajaan ‪#‎Hindu‬.

Wallahu'alam [Iskanda Al-Islam]
WALI SONGO DAN KHILAFAH


[www.bringislam.web.id]

Posting Komentar untuk "WALI SONGO DAN KHILAFAH"