Setelah Datang Ke Suriah MMI: Mayoritas Mujahidin Suriah Tak Sependapat Deklarasi Khilafah ISIS
TIM Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) akhirnya tiba di Jakarta usai menginjakkan kaki di Bumi Suriah saat bulan Ramadhan. Tim terdiri dari Amir MMI Muhammad Thalib, Ketua Lajnah Tanfidziyah Irfan S. Awwas dan Sekretaris MMI M. Shabarin Syakur.
Dalam konferensi persnya terkait ISIS, Amir Majelis Mujahidin menerangkan, tidak satupun ulama Ahlu Sunnah dan faksi mujahidin Suriah yang representatif bergabung dengan khilafah Al-Baghdadi.
“Mereka merasa di fait acompli karena pembentukannya tidak melalui musyawarah di antara mereka, tetapi hanya klaim dari kelompok ISIS,” ujarnya di Pamulang, Sabtu (9/8).
MMI berpendapat pembaiatan kholifah oleh satu kelompok saja tidak dibenarkan. Selain itu hal ini berpotensi memicu perang saudara di antara kaum Muslimin yang setuju dan yang menentang. Sebagaimana yang telah digariskan dalam Syariat Islam.
“Dari Ibnu ‘Abbas, … Umar berkata, “Demi Allah, tidaklah kami temui urusan kami yang jauh lebih sulit daripada pembai’atan Abu Bakar. Karena ketika itu kami khawatir, sekiranya ada suatu kaum yang kami tinggalkan dalam pembai’atan Abu Bakar, kemudian mereka membai’at orang lain yang tidak kami ridhai atau kami yang menyalahi keinginan mereka, sehingga terjadi bentrokan. Oleh karena itu, siapa saja yang membai’at seseorang tanpa musyawarah kaum muslimin, maka orang yang membai’at dan yang dibai’at tidak boleh diikuti. Sebab dikhawatirkan kedua orang itu akan dibunuh orang lain.” (HR. Bukhari, no. 6328)
MMI menambahkan, tantangan lain bagi rakyat Suriah adalah kezaliman tentara Bashar Asad yang terus menerus membombardir perkampungan penduduk, yang didukung rezim komunis Rusia dan penguasa Syi’ah Iran. [Pz/Islampos]
[www.bringislam.web.id]
Dalam konferensi persnya terkait ISIS, Amir Majelis Mujahidin menerangkan, tidak satupun ulama Ahlu Sunnah dan faksi mujahidin Suriah yang representatif bergabung dengan khilafah Al-Baghdadi.
“Mereka merasa di fait acompli karena pembentukannya tidak melalui musyawarah di antara mereka, tetapi hanya klaim dari kelompok ISIS,” ujarnya di Pamulang, Sabtu (9/8).
MMI berpendapat pembaiatan kholifah oleh satu kelompok saja tidak dibenarkan. Selain itu hal ini berpotensi memicu perang saudara di antara kaum Muslimin yang setuju dan yang menentang. Sebagaimana yang telah digariskan dalam Syariat Islam.
“Dari Ibnu ‘Abbas, … Umar berkata, “Demi Allah, tidaklah kami temui urusan kami yang jauh lebih sulit daripada pembai’atan Abu Bakar. Karena ketika itu kami khawatir, sekiranya ada suatu kaum yang kami tinggalkan dalam pembai’atan Abu Bakar, kemudian mereka membai’at orang lain yang tidak kami ridhai atau kami yang menyalahi keinginan mereka, sehingga terjadi bentrokan. Oleh karena itu, siapa saja yang membai’at seseorang tanpa musyawarah kaum muslimin, maka orang yang membai’at dan yang dibai’at tidak boleh diikuti. Sebab dikhawatirkan kedua orang itu akan dibunuh orang lain.” (HR. Bukhari, no. 6328)
MMI menambahkan, tantangan lain bagi rakyat Suriah adalah kezaliman tentara Bashar Asad yang terus menerus membombardir perkampungan penduduk, yang didukung rezim komunis Rusia dan penguasa Syi’ah Iran. [Pz/Islampos]
[www.bringislam.web.id]
Posting Komentar untuk "Setelah Datang Ke Suriah MMI: Mayoritas Mujahidin Suriah Tak Sependapat Deklarasi Khilafah ISIS"