Inilah Samsul, Bocah Tegal Penjual Cilok

Potret kemiskinan di Indonesia terlihat jelas dalam foto bocah lelaki yang tengah memikul beban berat dipundaknya, yang kini ramai disebarkan di media sosial. Samsul, demikian namanya, usianya baru 10 tahun dan duduk di kelas 4 SD, di Desa Bumijawa Kabupaten Tegal . Sepulang sekolah, Samsul dan adiknya Zindan tidak pergi bermain, tapi mencari nafkah dengan berjualan bakso cilok.

“Ia berkeliling kampung, memikul barang dagangan. Kalau beruntung, dia bisa membawa pulang 12 ribu rupiah,  dan bisa membantu orang tuanya menafkahi tiga adiknya dan biaya pengobatan ibunya yang sedang sakit,” terang admin Loker Puisi, yang menyebarkan informasi tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, postingan tersebut telah dibagikan sebanyak 2385 kali dan dilike lebih dari 7.000 Facebooker. Komentar-komentar pun ramai bermunculan. Netizen mengungkapkan simpati, dan ramai-ramai mendo’akan. Selain itu, ada juga yang bersedia membantu meringankan bebannya.
Inilah Samsul, Bocah Tegal Penjual Cilok

“Bapak bisa bantu cari alamat anak ini? Ada seorang dermawan yang mau bantu, bisa menghubungi saya, terimakasih,” tulis Syamsul Bahri.

Namun ada juga yang menyalahkan pemerintah, karena menurutnya, Samsul adalah korban dari kesalahan pemerintah.

“Kita boleh membantu dan itu bagus, tapi cara berpikir harus dirubah. Kita harus mulai berpikir lebih jauh, soal struktur kebijakn yang tidak adil maka anak ini bernasib seperti ini. Ada jutaaan anak mengalami nasib serupa. Kalau kita membantu (semuanya), tentu akan sulit, maka kita desak negara agar  bekerja dengan benar,” tulis Har Toyo. (ph)
[www.bringislam.web.id]

3 komentar untuk "Inilah Samsul, Bocah Tegal Penjual Cilok"